5. Teman Baru 2

12 4 2
                                    

Tekan bintangsebelum membaca

Happy reading

💜

Semua tentang cara berpikir. Dimana kita pintar-pintar melihatnya dari sudut pandang mana. Sedikit salah melihat dari satu sisi, salah juga dalam menilainya.

.

.

.

Kean keluar dari kamar mandi dengan pakaian lengkap khas rumahan beserta handuk kecil yang membungkus rambut basahnya. Matanya seketika menajam melihat satu manusia setengah alien yang asyik berguling-guling diatas tempat tidurnya.

Lantas Kean mengibaskan handuk setengah basah itu mengenai hama yang bersarang dikasurnya.

"Apaan sih lo! Gue cuma numpang rebahan disini, AC di kamar gue rusak!" sentak cowok yang usianya dua tahun lebih muda dari Kean, hama yang mengganggu mata Kean sedari tadi.

"Mandi dulu bisa kali! Bau badan lo nyebar di kamar gue tau!" balas Kean tak terima.

Sungguh, kalau bukan adik kandung sendiri, mungkin Kean tak sungkan melemparnya dari jendela kamar Kean yang terletak di lantai dua.

"Bentar, Bang Ke. Gue masih gerah, kasih gue waktu lima menit deh,"

Kean mendengus kesal, adiknya ini terlihat semakin menyebalkan saat memanggilnya 'Bang Ke' sangat tidak enak didengar, bisa saja kan memanggil biasa 'Bang Kean' begitu, tetapi lain dengan manusia bernama Karel ini. Sayangnya Kean tak bisa melakukan apa-apa selain pasrah melihat buntalan keringat yang datang menjajah kasurnya. Lantas Kean menyampirkan handuk pada gantungan pakaian dan mulai menyalakan televisi. Berusaha tak acuh dengan keberadaan Karel.

"Bang, hp lo bunyi terus daritadi. Gue lihat dari nomor tidak dikenal, kalau aja dari kak Dea pasti langsung gue angkat teleponnya," cerocos Karel sempurna membuat perhatian Kean teralihkan dari layar persegi panjang didepannya yang menampilkan siaran animasi.

Dengan segera Kean mendekat dan duduk di sisi ranjang, memainkan ponsel yang sedang di charger itu. Tidak menyadari kalau ada satu manusia disana yang mengintipnya sedang berkirim pesan dengan seseorang.

"Mikayla?" spontan Karel bingung membaca kontak yang baru disimpan oleh Abangnya. "Itu siapa, Bang? Cewek baru lo, ya?" sambungnya berkata asal saja.

"Apa sih ngintip-ngintip! Jauh-jauh sana! Lagian dia cuma teman, kok." kilah Kean menjauhkan diri pun ponselnya dari jangkauan Karel.

Sedangkan Karel semakin heboh menggoda dan menyudutkan kakaknya. "Hayoo, teman apa teman? Gue laporin kak Dea nih, ya," ancamnya tidak ada akhlak.

Kean mendelik sebal, seandainya adiknya ini bisa ditukar dengan barang, sekarang juga Kean ingin menukarnya dengan PS 5. Kehadirannya disini benar-benar memancing emosi.

"Dia cuma teman main game, doang." sahut Kean berusaha sabar. Namun Karel tidak begitu saja menyerah, dia malah menaikturunkan alisnya menggoda.

"Kalau Kak Dea tau, kira-kira reaksinya gimana, ya?" Karel menempelkan jari telunjuk di dagunya, berpura-pura membayangkan Dea. "Hmm, langsung putus seru kali ya, Bang?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 18, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

KPOPERS & GAMERSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang