1. Manusia luka?

184 64 97
                                    

****

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

****

“Apa waktu berputar itu sangat cepat? Entah kenapa rasanya, waktu tentang bahagiaku tidak terasa lama. Hanya sedetik. ”

(Graciella Anastasya)


****

    Mentari pagi mengisyaratkan seorang gadis yang masih bergelut dengan selimutnya untuk bangun. Sinarnya sudah menyusup di sudut-sudut kamar, namun tak ada pergerakan sama sekali untuk gadis itu.

   Graciella Anastasya. Gadis cantik yang hidup sendiri dirumah besar yang ayah 'nya berikan untuknya. Hanya agar tidak serumah dengannya. Apakah dirinya se-hina itu untuk tinggal bersama dengan ayahnya? Syukurnya ia masih memiliki kakak yang masih setia untuk tetap bersamanya.

   "ANASTASYA? " Teriakkan dari luar membuat gadis itu buru-buru untuk segera bangun dari tidurnya.

   Ia langsung melangkah keluar menuju sumber suara. Gadis itu sampai di ruang tamu. Ia dapatin ayah 'nya yang sedang menatap dirinya dengan tatapan tajam.

   "Dimana Alterio?! Kemana laki-laki bodoh itu hah?! " Teriak sang ayah tepat didepan wajah Graciella.

   Gadis itu langsung memejamkan kedua matanya. Saat suara nyaring itu sampai ke telinganya.

   "T-tasya ga tau Ayah. Abang bilang ada urusan penting di luar, " Jawab gadis itu terbata-bata.

   Wajahnya sudah pucat pasi. Kedua tangannya gemetar tak tentu saat melihat keberadaan ayahnya dirumah ini.

   "Dasar tidak berguna! Apa kamu tidak mendengarkan ucapan saya. Saya pernah bilang untuk memperhatikan semua gerak gerik Alterio?! " Bentak laki-laki itu lagi.

   "Kamu dengar tidak?! " Sambungnya.

   Graciella hanya bisa mengangguk pelan. Ia semakin takut dengan ayah nya. Apalagi saat bau alkohol sangat menyengat di hidung nya.

   Tanpa basa basi, Barka menarik pergelangan tangan kecil milik Graciella. Ia bawa gadis itu menuju gudang di rumah ini.

   Graciella sudah menjerit untuk menolak ikut. "Ayah lepasin hiks, " Ucap Graciella sambil menangis sesegukan.

   Bukannya merasa iba, Barka semakin menarik gadis itu untuk masuk ke dalam gudang. Graciella bisa menebak apa yang akan di lakukan ayah 'nya. Gadis itu menggeleng kan kepalanya dengan tangisan pilu yang semakin membuatnya sesak di bagian dada.

   "Ayah, Tasya mohon. Jangan sekarang hiks, " Ucap gadis itu memohon sambil berusaha melepaskan genggaman tangan ayah 'nya.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Dec 01, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

SAMUDRA ; About Him And Our Story.    Where stories live. Discover now