23.

15.1K 1.9K 1K
                                    

            Jarum jam berdetak menyeimbangi detakan jantungku. Kendati telah belajar dengan ekstra akhir-akhir ini, tetap saja aku merasa gugup ketika mengerjakan OWL. Entah untuk kesekian kali, kepalaku tidak henti melirik bangku ujung sana—Draco Malfoy. Aku merasa tidak enak soal pagi tadi, saat itu aku benar-benar merasa malu.

Baiklah, baiklah, aku akan bersikap santai kedepannya. Nanti juga harus bicara dengan Draco!

"Hem, hem,"

Umbridge berdehem. Wanita itu menatap resah diantara kami. Tapi seharusnya dia tahu dong, tidak ada diantara kami yang menyontek karena pena untuk menulis telah disihir. Sebenarnya aku juga mendengar ada suara berisik yang lumayan jauh dari luar. Merasa terusik, Umbridge berjalan menghampiri pintu. Kami saling toleh satu sama lain, sama-sama ingin tahu apa yang terjadi. Hak sepatu Umbridge bergema dengan langkahnya yang pendek-pendek. Ketika pintu dibuka, tidak ada apapun di luar sana.

Tidak sebelum sesuatu yang berkerlap-kerlip melayang ke depan wajah Umbridge.

Lalu masuk ke dalam ruangan, kusadari itu adalah sebah kembang api—meledak di dalam, menyebarkan kerlap-kerlip ke ruangan ini. Umbridge masih terheran-heran di depan pintu. Kalau ada orang yang seberani ini mengirim kembang api, sudah pasti itu...

"Baiklah Professor! Ini dia!"

            Benar kan Fred dan George! Terbang menggunakan sapu mereka, yang aku bertaruh, diambil diam-diam setelah aksi penyitaan oleh Umbridge

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Benar kan Fred dan George! Terbang menggunakan sapu mereka, yang aku bertaruh, diambil diam-diam setelah aksi penyitaan oleh Umbridge. Rentetan kembang api terbang mengikuti mereka dan kemudian melayang ke atas, meledak. Semua orang bersorak-sorai.langit-langit yag disihir seperti angkasa, tampak indah dipadukan dengan kembang api. Mantap sekali Fred, George! Kertas ulanganku sepertinya habis terbakar oleh kembang api. Umbridge pasti punya salinannya kan? Jadi jangan khawatirkan itu.

Umbridge berusaha masuk ke kelas dengan menghalau semua pita-pita, percikan dan asap kembang api. Kami menatap takjub pada kembang api yang meletup-letup di sekeliling kami, bersorak kegirangan. Atensiku juga tidak lepas dari Draco yang tampak menikmati namun agak risih ketika percikan kembang api mengarah ke dirinya. Aku tertawa melihat tampangnya yang tercetak jelas sedang terkejut.

Secara sadar, aku pergi melangkah ke arahnya sambil terus tertawa membayangkan kembali kembang api yang mencetak wajahnya, "Kau, begitu saja takut?"

"Diam!" Draco membungkam mulutku yang masih sibuk tertawa, aku berusaha melepas telapak tangannya yang semakin sengaja ia kakukan. "Aku cuma kaget,"

"Hah! Alasan!" akhirnya aku bisa melepas telapak tangannya. "Kau sudah tidak marah lagi?"

"Aku tidak ingat kalau aku sedang marah," Draco membuang muka ke arah lain.

Aku mengerutkan kening, "Hah lalu tadi pagi itu kenapa..."

"Pikir saja sendiri," Ctak! Draco menyentil dahiku, aku mengaduh kaget.

NEAR ✔  [Draco Malfoy x Reader]Where stories live. Discover now