8.

13.6K 1.9K 242
                                    


"Ngomong-ngomong, ke mana kita akan pergi?" Harry bertanya. "The Three Broomsticks?"

"Oh bukan," kata Hermione, "Tempat itu selalu penuh dan sangat ribut. Aku dan [Name] telah memberitahu yang lain untuk menemui kita di Hog's Head, pub yang satunya lagi, bukan di jalan utama."

Hari ini adalah hari berdiskusi soal rencana belajar Pertahanan Terhadap Ilmu Hitam. Aku dan Hermione sudah menyebarkan berita kepada beberapa anak asrama yang masih memungkinkan untuk berbaikan dengan Harry. Tentu saja kami tidak berharap banyak pada asrama Slytherin, walaupun—jujur saja pasti akan sangat meyenangkan bisa belajar bersama dengan orang yang disuka—ah tidak mungkin... kalian tahu siapa yang aku maskud.

Kami berjalan di jalan utama melewati Toko Lelucon Sihir Zonko, melewati kantor pos, dan berbelok ke jalan kecil yang di ujungnya ada sebuah penginapan mini. Sebuah papan tanda dari kayu bobrok tergantung dari siku-siku karatan di atas pintu, bergambarkan sebuah kepala terpenggal babi hutan liar, bercucuran darah ke kain putih di sekelilingnya—berderit karena angin ketika kami mendekat. Itulah tempat yang dituju.

"Hei, ayolah," kata Hermione, sedikit gugup.

Tidak seperti Three Broomstick sama sekali, yang besarnya memberi kesan kehangatan berkilat-kilat dan kebersihan. Hog's Head tersusun atas sebuah ruang kecil dan suram. Pada tahun pertamaku, Hagrid bercerita bahwa dia diberi telur naga oleh seseorang di sini dan mengantarkannya membocorkan rahasia soal Fluffy—anjing berkepala tiga. Ron memandang tak percaya dengan apa yang dilihatnya 'kau-yakin-ini-tematnya?'.

"Harry, Ron, tidak ada orang yang akan membukakan pintu. Ayo masuk," ajakku kemudian. Mereka berdua laki-laki, tapi mereka ragu-ragu untuk masuk ke tempat ini. Aku dan Hermione sudah memesan Hog's Head untuk hari ini selama tiga jam kurang lebih. Ruangan ini lebih dari cukup.

Ron melihat-lihat sekeliling, "Apa Umbridge cukup cerdik untuk berpatroli keluar sekolah?"

"Kukira tidak. Dia punya banyak aturan baru yang harus diresmikan segera," ujarku mencibir.

"Dan lagipula, kalaupun Umbridge datang ke sini, tidak ada yang dapat dilakukannya untuk menghentikan kita. Aku telah memeriksa peraturan sekolah dua-tiga kali. Aku secara spesifik bertanya kepada Profesor Flitwick apakah para murid diizinkan datang ke Hog's Head, dan dia bilang iya, tapi dia menasihati aku dengan keras untuk membawa gelas sendiri."

Pelayan Hog's Head berjalan menyamping ke arah kami. Dia seorang lelaki tua yang tampak pemarah dengan rambut kusut, perawakan jangkung—kurus, "Apa?" dia bertanya dengan menggerutu tidak sopan.

"Tolong empat Butterbeer," kata Hermione. Selang beberapa menit, pesanan kami sudah berada di meja dengan asap yang mengepul.

"Kau tahu?" Ron berbisik, sambil melihat ke sekeliling dengan antusias. "Kita bisa memesan apapun yang kita suka di sini. Aku bertaruh lelaki itu akan menjual apapun kepada kita, dia tidak akan peduli. Aku selalu ingin minum Whisky Api—"

"Kau seorang prefek," kata Hermione tajam. Aku terkikik, senyum memudar dari wajah Ron.

"Jadi, siapa yang katamu seharusnya yang menemui kita?" Harry bertanya, sambil memegang gelas Butterbeernya dan menyeruput sesekali.

"Cuma beberapa orang," kujawab sambil memeriksa jam tangan dan memandang dengan cemas ke pintu. "Kusuruh mereka ke sini sekitar sekarang dan aku yakin mereka semua tahu di mana letaknya—oh, lihat, ini mungkin mereka!"

Pintu pub telah terbuka. Pertama masuklah Neville, Dean, dan Lavender. Diikuti oleh Parvati dan Padma Patil bersama Cho serta salah seorang teman wanitanya yang suka terkikik. Harry langsung salah tingkah tanpa alasan. Ada Luna Lovegood, Katie Bell, Allicia Spinnet dan Angelina Johnson, Colin dan Dennis Creevy, Ernie Macmillan, Justin Finch-Fletchey. Hannah Abbot—seorang gadis Hufflepuff dan seseorang berambut panjang temannya, tiga anak lelaki Ravenclaw; Anthony Goldstein, Michael Corner, dan Terry Boot. Ada si super Ginny, diikuti oleh anak lelaki anggota tim Quidditch Hufflepuff. Paling belakang, Fred dan George Weasley bersama teman mereka Lee Jordan, mereka bertiga semuanya membawa kantong-kantong kertas besar yang dijejali barang-barang jualan Zonko.

NEAR ✔  [Draco Malfoy x Reader]Where stories live. Discover now