6.

14.5K 2.2K 980
                                    

Keberadaan Percy Weasley yang menjadi Asisten Junior untuk Menteri, tentu saja bakal menjadi kabar yang membahagiakan—jika saja Kementerian dan Dumbledore memiliki pandangan kebenaran yang sama. Kalau di dunia muggle, pasti sudah terjadi aksi unjuk rasa. Kabar buruk lagi, ucapan Umbridge di tangga kemarin, benar-benar jadi kenyataan. Cornelius Fudge melakukan sesuatu—mengangkat Dolores Jane Umbridge untuk menjadi Penyidik di Hogwarts pertama kalinya dalam sejarah.

Wanita itu mulai memerintahkan penempelan plakat di mana-mana. Filch squib memakunya dengan harus bersusah payah menaiki tangga. Kelihatannya Filch sangat menyukai Umbridge dan setuju dengan semua pemikirannya. Wajah Umbridge terpasang hampir di setiap surat kabar, jangan tanyakan lagi soal Daily Prophet. Koran omong kosong itu terus menyebutkan 'Dolores Umbriidge akan menyempurnakan revolusi Hogwarts yang sempat menurun belakangan'.

Dia melakukan banyak perubahan. Seragam sekolah harus rapi, tidak ada baju yang keluar. Dasi rapat dengan kerah. Larangan bagi si kembar Weasley dan para pengikutnya dari kelas satu-dua untuk tidak membuat lelucon aneh temuan mereka. Larangan pula bagi pasangan untuk berduaan, atau berciuman di depan khalayak. Oke aku setuju hanya pada bagian akhir saja.

Dia benar-benar menyelidiki hampir semuanya—guru dan staf Hogwarts semuanya dia awasi dalam bekerja. Professor McGonagall, Sprout, Flitwick, Trelawney, dan bahkan Snape sekalian. Agak senang sedikit saat Umbridge terang-terangan bertanya pada Snape, masalah sensitifnya.

"Hem, hem," Umbridge berdehem menjijikkan, "Kudengar kau pernah melamar di pelajaran Pertahanan Terhadap Ilmu Hitam?"

Aku masih ingat. Snape berdiri tak bergerak dan mengeluarkan aura 'dasar-wanita-pengganggu' padanya, "Ya,"

"Dan kau tidak berhasil?" Umbridge bertanya dengan muka dan wajah sok prihatin—yang sebenarnya semua orang di dalam kelas sadar kalau itu ejekan.

"Tentu saja,"

"Oke."

Umbridge berlalu. Dan sesaat setelah pintu ditutup, kepala Ron ditimpuk dengan buku karena ketahuan menertawai Snape. Lalu poin asrama dipotong lima karenaku, pada saat menyaksikan Ron dipukul... tawaku sudah meledak. Aku merasa menyesal, sayang sekali aku tidak bisa menahan tawaku. Untung saja beliau tidak memberi detensi. "Nona [Name] potong 5 angka dari Gryffindor karena tertawa di pelajaranku!" dan aku berjanji akan mengembalikan poin itu kepada Asrama.

"Siapkan omong kosongmu tentang mimpi," sarkas Ron.

Pergantian pelajaran, kami dalam perjalanan memasuki kelas Ramalan. Pelajaran yang penuh dengan ketidakpastian—terus mengada-ada soal masa depan, hal buruk yang menimpa, dan pikiran buruk lainnya yang menururtku terus dipaksakan oleh Professor Trelawney. "Aku mimpi Umbridge jatuh saat menuruni tangga," jawabku asal.

"Mimpi burukku adalah jika nilaiku nanti tidak Outstanding," Hermione membalas.

"Mimpi burukku adalah... ketika kehilangan kalian semua," Harry menjawab dengan nyengir.

Kami langsung terharu mendengar jawabannya. "Harry!" aku mendorong pundak Harry kasar, dia hampir jatuh ke depan.

"Kau bar-bar sekali," ringis Harry. Tapi dia juga tidak mencoba melepaskan tanganku yang seperti tengah bermain kereta-keretaan.

"Syukur deh kau kembali biasa. Jangan lupa dengan ujian teman-teman. Sebaiknya kalian mulai mencicil bab tiga karena menurut ulangan sebelumnya—"

"Aku lebih suka mendengar penjelasanmu saat akan tidur," tukasku. "Maksudku, metode belajarku adalah mendenagrkanmu menjelaskan materi,"

NEAR ✔  [Draco Malfoy x Reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang