9.

12.2K 2K 514
                                    

Kami sudah beberapa kali melakukan latihan PTIH dalam Dumbledore's Army. Pertemuan kami dilakukan sewaktu-waktu, terkait semakin mendesaknya Quidditch. Angelina berhasil memperoleh izin untuk Quidditch Gryffindor dari McGonagall—lepas dari peraturan Umbridge.

Aku merasa hariku amat padat, guru-guru memberi tugas serentak kepada semua murid, ditambah lagi, perkumpulan DA yang diadakan sewaktu-waktu membuatku merasakan lelah tapi menyenangkan. Hm tapi ketimbang aku, masih ada Harry yang juga disibukkan dengan latihan Quidditch-nya yang keras. Ron dan Hermione juga menyeleseikan tugas prefeknya. Ah, aku hampir saja lupa kalau Ron adalah anggota Quidditch—dia juga berkerja keras untuk bisa sehebat Oliver Wood. Tugas prefek tetap dia kerjakan dengan Hermione, sementara PR dan essainya dikerjakan Hermione dengan lapang.

Dengan kesibukan ini, aku juga jadi jarang bertemu dengan Malfoy. Dia pasti juga disibukkan dengan urusannya yang lain, kutebak—Quidditch Slytherin dan dia seeker, lalu tugas Prefek, dan PR dari guru-guru. Aku yakin dia pasti bisa mekukannya dengan baik.

Yakin sekali, karena—pada kenyataannya—sulit memercayai kalau ranking dua parallel di bawah Hermione adalah Draco Malfoy. Kemampuannya memang tidak main-main, meskipun dia suka mempermainkan orang. Aku hanya bertemu dia saat makan malam dan kami saling bertatapan—itu saja. Membayangkan kalau dia juga memikirkanku, membuatku malu tiba-tiba. Rasanya aneh mengakui fakta kalau aku benar-benar tertarik padanya dan juga membencinya. Baru Harry yang tahu soal ini. Ron dan Hermione nanti dulu—aku belum siap. Mungkin Hermione menyadarinya, tapi dia diam saja.

Apapun yang terjadi, Malfoy tidak boleh tahu perasaanku ini. Memalukan sekali kalau dia sampai tahu—maujadi apa aku? Kepiting rebus?

Kembali lagi pada DA, kami beruntung memiliki Hermione—replika kejeniusan yang sebenarnya. Dia baru saja menciptakan sebuah metode pintar untuk mengomunikasikan waktu dan tanggal pertemuan berikutnya kepada semua anggota, kalau-kalau mereka perlu mengubahnya dalam waktu singkat, karena akan terlihat mencurigakan kalau orang-orang dari asrama yang berbeda-beda terlalu sering menyeberangi Aula Besar untuk berbicara a satu sama lain. Dia memberikan kepada setiap anggota DA sebuah galleon palsu

"Kalian lihat angka di sekitar tepi koin?" Hermione bertanya, sambil mengangkat sebuah untuk diperiksa pada akhir pertemuan keempat. Koin itu berkilauan besar dan kuning dalam cahaya obor. "Pada galleon-galleon asli itu hanya nomor seri yang mengacu kepada goblin yang mencetak koin. Namun, pada koin-koin palsu ini, angka-angka akan berubah untuk memantulkan waktu dan tanggal pertemuan berikutnya. Koin akan menjadi panas ketika tanggalnya berubah, jadi kalau kalian sedang membawanya di kantong, kalian akan bisa merasakannya. Kita masing-masing ambil sebuah, dan sewaktu Harry menetapkan tanggal pertemuan berikutnya dia akan mengganti angka-angka di koinnya, dan karena aku telah meletakkan Mantera Protean pada koin-koin itu, mereka semua akan berubah meniru koinnya." Hermione benar-benar ranking satu yang tidak akan bisa tersisihkan. Aku harus memintanya mengajariku Mantra Protean lain kali.

Keheningan hampa menyambut kata-kata Hermione. Dia memandang berkeliling kepada semua wajah yang menatapnya, agak bingung. "Kukira itu ide yang bagus. Maksudku, walaupun jika Umbridge meminta kita mengosongkan kantong kita, tidak ada yang mencurigakan dari membawa sebuah galleon, bukan?"

"Kau bisa melakukan Mantera Protean?" kata Terry Boot.

"Ya," kata Hermione.

"Tapi itu standar NEWT, begitulah," katanya dengan lemah.

"Oh," kata Hermione, mencoba terlihat rendah hati. "Ya, kurasa begitu."

"Kenapa kau tidak masuk Ravenclaw?" tuntutnya, sambil menatap Hermione dengan sesuatu yang mendekati keheranan. "Dengan otak seperti punyamu?"

NEAR ✔  [Draco Malfoy x Reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang