7.

14.2K 2K 330
                                    

"Well, kalian tahu, aku berpikir hari ini..." Hermione memberi pandangan agak gugup kepada Harry lalu meneruskan, "aku berpikir kalau—mungkin waktunya telah tiba saat kita harus melakukannya sendiri."

Kami sedang berkumpul di ruang rekreasi. Hujan deras sedang berlangsung di luar, mengetuk-ngetuk atap Kastil Hogwarts. Semua anak sudah terlelap di tengah hujan ini, meninggalkan ruang rekreasi yang begitu hangat dengan banyak sofa kosong melompong. Keberuntungan yang menyenangkan.

"Melakukan apa sendiri?" kata Harry dengan curiga.

"Belajar Pertahanan Terhadap Ilmu Hitam," kata Hermione.

Aku memandang Hermione dengan tatapan 'serius-kau?'. Cukup menarik, aku jadi bersemangat. Sudah lama pelajaran Pertahanan Terhadap Ilmu Hitam tidak ada praktek. Guru paling nyaman yang pernah aku temui adalah Professor Lupin. Aku bersyukur sekali diajar olehnya—sayang sekali beliau harus berhenti.

"Sudahlah," erang Ron. "Kau mau kita melakukan kerja ekstra? Sadarkah PR kita sudah menumpuk?"

"Tapi ini jauh lebih penting daripada PR!" kata Hermione.

Harry dan Ron menatapnya lekat-lekat. "Aku tidak mengira ada hal di jagad ini yang lebih penting daripada peer!" kata Ron.

"Jangan tolol, tentu saja ada," kata Hermione, dan bahwa wajahnya mendadak bersinar dengan semangat yang biasanya diilhami oleh SPEW pada dirinya. "Tentang mempersiapkan diri kita sendiri, seperti yang Harry katakan dalam pelajaran pertama Umbridge, untuk apa yang menunggu kita di luar sana. Tentang memastikan kita benar-benar dapat mempertahankan diri kita sendiri. Kalau kita tidak belajar apapun satu tahun penuh —"

"Kita tidak bisa melakukan banyak sendirian," kata Ron dengan suara kalah. "Maksudku, baiklah, kita bisa pergi melihat kutukan-kutukan di perpustakaan dan mencoba melatihnya, kurasa—"

"Tidak, aku setuju, kita sudah melewati tahap di mana kita bisa belajar dari buku," kata Hermione. "Kita perlu seorang guru, yang pantas, yang bisa memperlihatkan kepada kita bagaimana menggunakan mantera-mantera dan mengoreksi kita kalau kita salah."

"Kalau kau berbicara mengenai Lupin ..." Harry mulai.

"Tidak, tidak, aku tidak sedang membicarakan Lupin," kata Hermione. "Dia terlalu sibuk dengan Order dan, lagipula, kita paling cuma bisa bertemu dengannya selama akhir pekan Hogsmeade dan itu tidak cukup sering."

"Kalau begitu, siapa?" kata Harry sambil merengut kepadanya. Hermione menarik napas dalam-dalam. "Bukankah sudah jelas?" katanya. "Aku sedang berbicara tentang kamu, Harry."

Ada keheningan sejenak. Angin malam sepoi-sepoi menderakkan kaca jendela di belakang Ron, dan api bergoyang-goyang. "Tentang aku apa?" kata Harry.

"Aku sedang berbicara tentang kamu mengajarkan kami Pertahanan Terhadap Ilmu Hitam." Harry menatapnya. Lalu dia berpaling kepadaku dan Ron, siap bertukar pandangan putus asa.

Ron bergumam, "Itu ide bagus,"

"Ide apa?" kata Harry.

"Kau," kataku menyambung. "Mengajari kami melakukannya."

"Tapi ..." Harry sekarang nyengir, yakin kami sedang mempermainkan dia. "Tapi aku bukan guru, aku tidak bisa —"

"Harry, kau yang terbaik di kelas kita dalam Pertahanan Terhadap Ilmu Hitam," kata Hermione serius.

"Aku?" kata Harry, yang sekarang nyengir lebih lebar dari sebelumnya. "Bukan, aku bukan, kau sudah mengalahkan aku dalam semua ujian—"

"Sebenarnya, aku belum," kata Hermione dengan tenang. "Kau mengalahkan aku di tahun ketiga kita—satu-satunya tahun di mana kita berdua ikut ujian dan punya guru yang benar-benar tahu pelajaran itu. Tapi aku tidak berbicara tentang hasil tes, Harry. Pikirkan apa yang telah kau lakukan."

NEAR ✔  [Draco Malfoy x Reader]Where stories live. Discover now