12 [HI?]

3.1K 299 51
                                    

-----------------------------------------------------------
Yuk, sebelum membaca, follow dulu bagi yang belum. Jangan lupa memberikan vote dan komentarnya. Terimakasih.
-----------------------------------------------------------

• E N J O Y •

Haneul menyingkap tirai berwarna abu-abu hingga membuat cahaya matahari menembus jendela dan mengenai wajah Taehyung yang masih terlelap seraya memeluk bantal. Pria itu terkesiap, risih dengan cahaya yang sangat tidak sopan membuatnya terbangun.

Sedangkan Haneul langsung membuka jendela dan melangkah keluar. Masih takut sebenarnya, tapi karena ia melihat sesuatu di balkon dan penasaran, Haneul memberanikan diri untuk keluar.

Pesawat kertas.

Ya, ada pesawat kertas di balkon. Siapa yang meletakkannya? Entah, Haneul juga tidak tahu. Kemudian ia menunduk untuk melihat ke bawah, bodyguard masih berjaga. Lalu, apa mereka yang iseng melempar atau bermain pesawat kertas hingga tersangkut di balkon? Yang benar saja, sangat tidak masuk akal.

Lalu Haneul berjongkok dan meraih kertas itu kemudian membuka dengan mengikuti setiap lipatannya. Haneul mengernyit heran setelah membuka pesawat kertas itu, di dalamnya ada tulisan.

Hi.

Hanya itu, hanya ada dua kata dan tanda baca titik dua serta tutup kurung sehingga membentuk lengkungan senyum.

"Haneul-ah," panggil Taehyung seraya mengucep matanya. "Sedang apa?"

Haneul berdiri, menghampiri Taehyung dan duduk di tepi tempat tidur kemudian menyerahkan pesawat yang terbuat dari kertas origami berwarna biru itu.

"Apa?" Taehyung tampak bingung.

"Coba baca," titah Haneul.

"Hai?" Taehyung membaca isi pesawat kertas itu dan menatap bingung ke arah Haneul.

"Aku menemukannya di balkon," kata Haneul.

"Apa lagi ini." Taehyung mendengus sebal. Ia yakin pesawat kertas itu adalah teror dari wanita yang selalu datang saat hujan.

"Buang saja. Ini tidak penting," kata Taehyung lagi seraya meremas kertas itu lalu melemparnya sembarangan ke lantai.

"Ya jangan dibuang sembarangan, Kim," tegur Haneul lalu memungut sampah itu dan membuangnya ke tempat sampah dekat kamar mandi.

"Mandi, lalu sarapan," titah Haneul lalu hendak keluar dari kamar tapi keburu Taehyung membuka suaranya. "Give me a kiss."

"Lihat, bibirku sudah merah merona dan lipstick ini belum lama kupakai, kau mau ada gambar bibirku di pipimu?"

Taehyung mengangguk ringan. "Biar saja. Aku juga belum mandi."

"Tapi aku tidak mau sebelum kau mandi," ujar Haneul.

"Kuanggap itu janji."

Taehyung beringsut turun dari tempat tidur, sedangkan Haneul berdecak kesal seraya menghentakkan kakinya ke lantai karena perkataan Taehyung yang membuatnya jengkel.

"Memangnya sudah tidak sakit, heum? Sampai hentak-hentak kaki begitu," cibir Taehyung.

"Yang sakit bukan telapak kakiku!"

"Tapi tetap saja sakit 'kan? Tadi malam saja sok berjalan kemana-mana, padahal aku tau kau menahan sakit bekas sore kemarin," ujar Taehyung dengan kurang ajarnya.

"Diam, Tae. Sana mandi!"

Taehyung tersenyum menyebalkan, wajahnya itu sangat membuat Haneul muak, ingin rasanya menonjok, tapi Haneul takut Taehyung jadi jelek.

ImpossibleWhere stories live. Discover now