-----------------------------------------------------------
Yuk, sebelum membaca jangan lupa follow bagi yang belum, jangan lupa juga untuk memberikan vote dan komentarnya. Terimakasih
-----------------------------------------------------------
• E N J O Y •
Haneul yang sedang memainkan ponselnya itu tampak murung, wajahnya terus ditekuk seiring tangannya yang bergerak menggeser layar ponsel itu. Taehyung tentu memperhatikannya sejak tujuh menit lalu, tapi dia masih diam, meski penasaran apa yang Haneul lihat hingga membuatnya beberapa kali berdecak dan memasang wajah sedih.
"Kenapa?"
Haneul mendongak, ia bisa melihat Taehyung yang sudah berpindah-duduk di depannya.
"Aku gemuk, ya?"
Taehyung justru terkekeh, ternyata istrinya sedang mengkhawatirkan bentuk serta berat badannya.
"Taehyung?" Haneul meletakkan ponselnya. "Gemuk sekali ya?"
"Berat badanmu bertambah, 'kan sejak hamil ini? Ya meski sempat turun, sih. Tapi tak apa, normal, kau gemuk tapi wajar, itu karena sedang hamil," jawab Taehyung, dia menjawab jujur tapi berusaha agar hati sang istri tak tersakiti akibat kejujurannya yang mengiyakan kalau Haneul bertambah gemuk.
"Jadi jelek?"
"Memang aku ada bilang begitu?"
Haneul menggeleng pelan. "Tidak, sih. Tapi 'kan aku semakin gem-"
"Masih cantik meski pipinya makin bulat." Taehyung memotong ucapan Haneul, dia tersenyum tipis kemudian mencubit pelan pipi chubby sang istri. "Kenapa takut gemuk?"
Haneul menunduk, memainkan jemarinya dan enggan menjawab pertanyaan suaminya itu.
"Kenapa?" Ulang Taehyung, dia seperti menuntut jawaban dari istrinya itu. Kemudian setelah menghela nafas, Haneul kembali menatap Taehyung cukup lama hingga kemudian menjawab, "Aku lihat fotoku saat dulu, badanku masih bagus."
Taehyung menopang dagunya, dia tak merespon banyak ucapan istrinya itu, malam ini pasti menjadi malam yang panjang karena istrinya pasti akan kembali curhat padanya.
"Sekarang juga masih bagus." Taehyung tersenyum.
"Benar? Tapi sayang tuh baju-bajuku tidak terpakai lagi."
"Nanti setelah babies lahir, kau bisa turunkan berat badan lagi." Taehyung mendekatkan dirinya dengan Haneul. "Jangan khawatir ya, kau masih cantik, seperti dulu."
Tanpa basa-basi Haneul memeluk Taehyung, kepalanya di sandarkan pada pundak suaminya itu. Taehyung sendiri mengusap punggung Haneul, memberikan istrinya kalimat-kalimat yang menenangkan hati.
"Besok mau jalan-jalan?"
"Boleh makan tteokbokki? Aku mau ke kedai yang kemarin."
"Jangan terlalu sering makan pedas, ingat kata dokter, 'kan?"
Haneul mendesah pelan, dia ingin makan itu tapi sadar dokter tak menganjurkannya untuk makan makanan yang pedas terlalu sering. Taehyung juga tampak berpikir besok mereka akan melakukan apa, tidak mungkin hanya diam di rumah, Haneul akan tambah bosan.
"Mau berbelanja?"
"Harus irit Taehyung."
"Tapi mau kan?"
Tidak ada wanita yang menolak saat diajak berbelanja, jadi Haneul juga sama. Dia tidak bisa menolak ajakan itu.
"Mau. Besok jam sepuluh ya?"
CITEȘTI
Impossible
FanfictionMereka bersatu karena sebuah ikatan perjodohan. Tak ada yang dapat menolak permintaan itu. Mereka sama-sama tidak saling mencintai. Tapi wanita berusia 24 tahun ini selalu berusaha untuk menumbuhkan rasa cintanya kepada sang suami. Tapi, semuanya te...
