Sampai di pangkalan ojek di depan zea langsung disuguhi pemandangan mobil jaehyun yang sudah ada disana. Seakan lupa dengan rasa sakitnya dibawah sana zea berlari namun baru beberapa langkah langsung berhenti.

Perempuan itu sedikit membungkuk, kedua tangannya memegang masing masing lututnya sebagai tumpuan. Mulutnya mengeluarkan ringisan kesakitan. Dari dalam mobil jaehyun yang melihatnya pun langsung keluar menghampirinya.


"kamu kenapa sayang?" tanya nya sambil membantu zea menegakkan tubuhnya.

Dengan wajah menahan tangis zea menjawab "sakit kak" ringisnya.

Kening jaehyun mengkerut samar, mencerna baik baik apa maksud dari ucapan kekasihnya ini. Pikirannya langsung tertuju pada pesan yang dikirimnya kemarin.

"ayo pelan pelan jalannya, aku bantu" dibantunya zea berjalan menuju mobilnya.


Setelah memastikan zea masuk dengan aman serta sabuk pengamannya terpasang dengan baik jaehyun berlari kecil kesisi sebelah kanan dan masuk. Sebelum memakai sabuk pengamannya jaehyun menatap ke samping kirinya.


"sakit banget ya emang?" tanya nya sambil memperhatikan wajah kesakitan zea.


Perempuan itu mengangguk "iya kak, kalau aku pipis juga sakit, perih. Kayak ada luka, aku udah coba liat tapi ga bisa"

Jaehyun sadar seberapa kasarnya kemarin itu, zea bukan lagi meringis tapi menjerit kencang sambil menangis. Punggungnya sudah habis di cakar oleh kuku kuku panjang perempuan itu.

Tapi lupakan masalah punggung nya yang juga terasa perih saat mandi, yang zea rasakan pasti jauh lebih perih dan jauh labih sakit walau pada akhirnya pun perempuan itu menikmati rasa sakitnya.


Tangan jaehyun mengusap usap lembut kepala zea "maaf ya sayang, aku baru baca chat yang kamu kirim subuh tadi" katanya penuh penyesalan.


"kak jaehyun sibuk banget ya sampe chat aku sama sekali ga dibales? Bahkan kakak ngucapin selamat pagi aja enggak" lalu bibirnya mengerucut.


Jaehyun sadar kalau belakangan ini terlalu mengabaikan kekasihnya yang sangat menggemaskan ini. Tapi memang pekerjaan dikantor nya sedang banyak dan tentunya pekerjaan pekerjaan lainnya.



Awalnya jaehyun sangat pandai membagi waktu untuk ketiganya, namun belakangan ini rasanya sangat sulit membagi waktunya. Menuruti yang satu justru malah mengabaikan cinta nya ini.


"aku kangen sama kakak. Kakak dimanja, kangen jalan jalan sama kak, kangen semuanya, pokoknya kangen banget sama kakak"


Melihat wajah polos zea membuat batin jaehyun begitu terpukul.


Tanpa basa basi lagi jaehyun langsung merengkuh tubuh zea yang sudah diikat dengan sabuk pengaman kedalam pelukannya "maaf ya, maaf kalau belakangan ini aku mengabaikan kamu"


"maaf kalo belakangan ini ada banyak hal tentang kamu yang aku lewatin"


"aku juga ngerasa kalau aku udah terlalu ngabaiin kamu. Tapi pekerjaan aku memang lagi banyak, aku --aku sedikit kesuliatan membagi waktu aku"


Didorongnya pelan bahu jaehyun supaya pelukannya merenggang "kalo gitu gimana kalo kita putus dulu aja?"


Jaehyun tidak dapat menutupi rasa keterkejutannya.


Bagaimana bisa segampang ini zea memutuskan hubungan mereka? Setelah semuanya?

"z-zea kamu apa sih" katanya terbata. Bahkan sampai saat ini pun jaehyun tidak sanggup membayangkan harinya tanpa perempuan ini. Tidak bisa membayangkan bagaimana nasibnya jika perempuan ini pergi dari hidupnya.

Positions 정재현Where stories live. Discover now