Chapter 12. | what happened?

603 60 2
                                    















Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.









Pagi ini entah ada angin apa luna bangun dan memasakkan sarapan untuk dirinya dan juga zea. Tapi luna tentu tidak ingin makan satu meja dengan anaknya, luna makan lebih dulu.

Keningnya mengkerut melihat zea dengan lemas melangkah ke arah meja makan, langkahnya terseret dan matanya sangat sembab.


"kenapa mata kamu sembab?" tanya nya ketus, namun mampu membuat suasana hati zea yang buruk sedikit membaik.


"kalo orang nanya itu, jawab!"



"a-aku kangen papa" jawabnya dengan suara serak.



Luna berdecih "kamu kangen sama orang yang udah ninggalin kamu, iya?"



"sedangkan mama kamu disini, berdiri di depan kamu, cari uang buat kamu, ngebesarin kamu sendiri, ngedidik kamu dan kamu sama sekali ga pernah bilang kangen sama mama?" ada nada iri tersirat saat luna mengatakan itu.



"mah aku--"




"mama berangkat" luna mengambil tas kerjanya lalu pergi begitu saja. Suasana hati yang tadinya sedikit membaik kembali hancur saat deruan mesin mobil luna terdengar keluar dari pekarangan rumah.




"hhhh" zea hanya mampu menghela nafas.





Kaki mungilnya berhenti didepan rumah, menatap kearah pekarangan rumah doyoung yang hari ini sepi. Pasti laki laki itu sudah sibuk bekerja. Tak ada lagi yang menyapanya, tak ada lagi yang menggodanya.




Sambil menunduk zea melangkah menuju depan perumahan.




Di tempat biasa mobil jaehyun sudah ada, rasanya air mata sialan itu akan menetes lagi. Tapi zea menarik nafas dalam sampai dadanya membusung lalu menghembuskan nya perlahan.



Dengan santai seolah tidak melihat keberadaan mobil jaehyun zea melangkah melewati mobil itu, menuju halte pemberhentian mobil menunggu bus sekolah.



Dari dalam mobil jaehyun mengernyit penuh tanya, kenapa gadisnya melangkah terus seolah tidak melihat keberadaannya?



"zea hei, aku disini" jaehyun berlari kecil, berusaha meraih pergelangan tangan kirinya.



Zea sama sekali tidak menghiraukannya. Jaehyun terus berusaha menggapai tangan perempuan itu. "zea hei, aku disini"




Perempuan itu tiba tiba berbalik, jaehyun sampai sempat ingin menubruk tubuh mungilnya itu. "kamu kenapa jalan terus? Mobil aku disitu" di tunjuknya tempat mobil itu terparkir.



Zea terdiam dihadapan jaehyun "mata kamu sembab, kamu nangis? Berantem lagi sama mama kamu?" zea sama sekali tidak bergeming.




Merasa diabaikan membuat jaehyun sedikit kesal "kamu kenapa sih hah? Kenapa diem aja?" sebisa mungkin jaehyun tidak terlihat marah "kamu kalo ada masalah cerita sama aku, zea. Jangan diem aja"



Zea menepis tangan jaehyun saat hendak menggenggamnya membuat jaehyun sangat kebingungan "sayang kenapa sih hm?"




"ayo berangkat, nanti kamu telat kesekolah"




Jaehyun berbalik saat tubuh zea menahan tangannya yang ditarik lembut "ayo kita berangkat, sayang" zea masih terdiam, matanya berair menatap jaehyun. Bibirnya bergetar menahan tangis. Membuat jaehyun semakin terlihat kebingungan.




"sayang kenapa nangis--"





Zea mundur selangkah saat jaehyun akan menyeka air matanya. Zea nya sangat kacau dan terlihat sangat sedih. Entah karna apa jaehyun tidak tau.



Jaehyun ikut diam mematung saat air mata zea berderai, menerka nerka apa yang terjadi pada perempuan ini. Padahal hubungan mereka baik baik saja kan?




Semalampun masih baik baik saja. Tak ada pertengkaran atau pun cekcok mulut. Jaehyun juga sedih melihat wajah kacau kekasihnya seperti ini.




"kak jaehyun sayang aku? Kak jaehyun masih perlu aku?" tanya nya dengan suara serak yang bergetar.




Bus sekolah melintas dan berhenti dihalte, zea meninggalkan jaehyun yang masih mematung ditempatnya dengan bahu lemas setelah di perlakukan  pertama kali seperti ini.




Tanpa menoleh kebelakang zea masuk kedalam bus sekolah. Membiarkan jaehyun menatapnya dengan tatapan nanar.




Zea melangkahkan kakinya dengan mantap walau rasa ingin bolos sekolah sangat ada. Langkah terseretnya memasuki pelataran sekolah, sejak tadi ponselnya terus bergetar berkali kali zea tau betul siapa pelakunya.




Jung jaehyun




Siapa lagi kalau bukan dia?



Persetanan dengan jaehyun, zea tidak akan menggubrisnya hari ini sampai laki laki itu tau dimana letak kesalahannya.



Sepanjang perjalanan menuju kelasnya ponsel di saku kemeja sebelah kirinya terus bergetar, membuat rasa tidak nyaman di bagian dadanya. Zea merogoh sakunya untuk mengambil ponselnya lalu dimatikan.





"zea!" teriak seseorang dari belakang sana.





Untuk melihat siapa yang memanggilnya perempuan itu menoleh kebelakang, dibelakang sana mark melambaikan tangannya lalu berlari kecil kearahnya, zea tak memperhatikan sekitar.





"KAK AWAS!"




Bugh



Bruk




"ZEA!!?!!"







Kulit bundar menghantam kepalanya, kedua lututnya menghantam lantai koridor sekolahan yang agak padat. Zea tersungkur kelantai, kedua tangannya menjadi tumpuan agar tidak terjatuh sepenuhnya.



Kepalanya berputar hebat.




"kak sorry gue ga sengaja"


Sebelum semuanya gelap zea hanya mendengar suara asing itu berserta sentuhan di bahunya, sstelah itu tak ingat apapun.



































Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Positions 정재현Where stories live. Discover now