Mafia Is My Boyfriend #17

139 9 0
                                    

Mon maap author lagi sibuk sibuknya, jadi jarang up huaa... Mumpung waktu ini detik ini lagi ga sibuk jadi up.... Oh ya itu ak kasih lagu yang cocok keknya sambil baca...

Happy Reading

"Jungkoookkk" Panggil Jimin.

Jungkook masuk ke kamar dan mendapati Jimin menangis di hadapan Rara yang sudah lemas ,pucat. Jungkook terdiam ia menangis.
"Ga gamungkin, Rara ga mungkin" Jungkook.

Jungkook segera menelepon ambulan dan juga Seulgi dan Yuju.

▼・ᴥ・▼

Seulgi,Yuju,Jungkook,Jimin menunggu di ruang tunggu, hingga dokter keluar.

Plakk
Seulgi menampar Jimin dengan kekuatan maksimalnya, ia marah karena Jimin Rara meninggal, Seulgi menampar beberapa kali, Jungkook menahanya.
"GEGARA LU RARA GA ADA GUE BENCI SMAA LU JIM " Teriak Seulgi.

"Kita serahkan sma Tuhan aja, manding lu do'a" Yuju.

Dokter keluar dari ruangan Rara, Jimin segera menanyakan apa yang terjadi dan dokter menggelengkan kepala. Jimin segera masuk dan memeluk Rara yang sudah tak berdaya ia menangis sekencang kencangnya.

Seulgi ambruk menangis sambil memukul mukul kepalanya sendiri, ia merasa masih belum bisa menjaga sahabatnya. Yuju terdiam namun ia juga menangis. Jimin ia langsung masuk ke ruangan Rara.

Jungkook segera menelepon Denny.
Call
"Om Rara" Tangis Jungkook.
"Kenapa, kenapa dia" Denny.
"Rara ga ada" Tangis Jungkook.
Call end

Jimin memeluk Rara, ia menangis sejadi jadinya.
"Sayang bangun,,, bercandanya ga seru ahh jangan gini dong, ayo bangun, nanti aku sma siapa klo kamu pergi, bangun tolong" Tangis Jimin.

Yuju duduk di samping Rara, ia menangis tak menyangka sahabatnya yang kuat dan teguh itu meninggal dan kini dia berada di deoennya dengan tubuh yang lemas, Yuju memukul mukul ranjang Rara hingga tangannya terkena besi dan berdarah.
"Bagunnnnnn" Bentak Jimin.

"Aku mohon, bangunlah banguuuunn lahhh" Teriak Jimin.

Denny dan Mura datang di kamar Rara dan melihat anaknya sudah lemas tak berdaya. Mura memeluk Rara ia menangis begitu pula dengen Denny dia tak bisa a menyaksikan ini, ia keluar kamar dan menangis di luar.

Jungkook yang duduk di pojok kamar menangis.
"Jimiinnnn, ini semua gegara lu Rara ga ada gue ga Terima sini" Teriak Seulgi.

"Maafin aku" Jimin.

"Gue ga terimaaaa" Teriak Seulgi

Yuju menghentikan ulah Seulgi, Seulgi mulai lemas melihat sahabatnya yang sudah terbaring lemas, ia ambruk di lantai dan menangis.

Tiba tiba...
"Uhuk uhuk" Rara batuk.

"Apa, tante denger kan" Jimin.

"Ahh ga mungkin" Dokter

Dokter memeriksa kembali detek jantung Rara, Rara mendekatkan jantungnya tapi sayangnya lemah, dokter menyuruh keluarga Rara keluar agar dokter bisa memeriksanya.

Saat tengah menunggu ponsel Jimin berdering...

Call
"Jim kamu di mana, Shin menyerang" Park.
"Aku ga bisa dulu pa" Jimin yang bersuara sehabis menangis.
"Lho kamu nangis" Park.
"Rara" Jimin.
"Kau di mana" Park.
"Rumah sakit" Jimin.
"Papa ke sana sekarang" Park
Call end

(๑•ᴗ•๑)♡

Keesokan harinya...
Rara sarapan dengen di suapi oleh Jimin, Rara tersenyum melihat Jimin menyuapi nya dengen ikhlas.
"Di mana wanita yang bersamamu" Rara.

"Ga usah di bahas" Jimin.

"Kan kasian" Rara.

"Biarin" Jimin.

Ponsel Jimin berdering...
Call
"Sekarang kamu ke sini daun habisi Shin sekarang, ga usah basa basi mereka keterlaluan mereka membakar gudang senjata kita" Park.

"Tapi pa aku lagi ngurus Rara" Jimin.

"Cepetan atau kamu papa gantung" Paksa Park

"Iya" Pasrah Jimin lalu menutup teleponnya.

Jimin menatap Rara ia menaruh makanannya di samping ranjang Rara. "Maaf aku harus pergi" Jimin mengelus kepala Rara.
"Ke mana" Rara memandang tangan Jimin.

"Gudang senjataku di bakar sama Shin, jadi aku harus pergi dneegn Jungkook karena dia yang ku pinjami senjata lumayan banyak" Jimin mencium dan membisiki Rara.

"Oh, boleh aku ikut" Rara masih memegang tangan Jimin.

"Sebaiknya kamu di sini aja, nanti kamu sakit lagi" Jimin.

"Ya" Rara.

Jimin pun pergi menuju rumahnya sambil menelepon Jungkook. Jimin melihat jam menunjukan pukul 8 pas, ia segera ke rumah mungkin masih ada senjata yang di selamatkan oleh Papanya.

Sesampainya di sana sudah terlihat Jungkook,Taeyong,Seojun yang menunggu di depan gudang, Jimin keluar dari mobil dan melihat semuanya hangus tinggal sedikit yang tersisa.
"Jimin...." Panggil Taeyong.

"Oke kita harus sepakat untuk mengunakan senjata dengen hati hati ini tinggal yang terahir" Seojun.

Seojun membagi satu persatu denganadil, mereka semua hanya mendapatkan sedikit.

Sesampainya di rumah Shin...
"Taeyong lu jaga mobil biar kita bertiga yang keluar" Jimin mempersiapkan diri.

"Oke" Jungkook juga mempersiapkan diri, ia memasukkan apa yang perlu di pakai untuk perang nanti.

Mereka bertiga keluar dari mobil, dan bersembunyi di balik dinding pagar.

Pyarrrr
Seojun langsung menyerang rumah Shin dan menambah seluruh bodyguard, di bantu oleh Jimin dan Jungkook. Setelah itu mereka mencoba mengisi pelutu sebentar dan akhirnya Shin keluar dan belum melihat keberadaan Jungkook, Seojun, dan Jimin.

Dengen cepatnya Jimin mengerahkan pistol ke dada Shin..

Dorrr....
Shin tergeletak dan tewas di tempat karena dadanya terkena pistol, Jimin menghela nafas lega ahirnya pertengkaran ayahnya dan Shin kini telah selesai. Mereka bertiga kembali masuk mobil.

"Apa kalian berhasil" Tanya Taeyong dengen cepat karena ia penasaran.

"Yaa... Dia mati" Santai Jimin Sambil memakai sabuk pengaman.

"Syukurlah, kita pulang" Taeyong yang akan menamcap gas.

"Gue anter ke rumah sakit" Jimin yang merindukan Rara.

"Oh Oke" Taeyong yang menurut pada Jimin.

" Gue juga, Rara adek gue soalnya" Jungkook sambil memandang handponya.

Sesampainya di rumah sakit Jungkook dan Jimin langsung mesuk ke dalam dan bertemu Rara. Saat di depan kamar terlihat Cristin yang sedang duduk di depan rumah tunggu.
"Dia lagi, kita lewat jalan laen" Jimin berbalik arah.

Jungkook hanya menurut kata Jimin ia juga berbalik arah mengikuti Jimin. Mereka masuk lewat samping Cristin saat Cristin sedang menegok ke arah lain.

Jimin menghela nafas lega, saat di dalam terlihat Rara sedang tidur di temani oleh Mura yang memandang hp miliknya.
"Tante... " Panggil Jimin.

"Eh iya, lha kapan sampianya" Mura.

"Baru kok" Jungkook.

"Ya uda duduk aja klo mau sama Rara nanti Raranya masih tidur katanye pusing dia" Mura sambil memegang handphone nya





Mafia Is My Boyfriend (END)Where stories live. Discover now