Wicara 10 : Kisah

237 42 5
                                    

Raya berdiam didalam kamarnya setelah membersihkan diri,dia malas makan malam jika hanya akan berakhir kemarahan seperti sebelumnya. Dia bahkan melewatkan makan siang juga karena masalah pagi tadi,entahlah dia hanya malas.

Raya nyaris akan membaca sebuah novel yang dia bawa dari rumah untuk dia baca ketika sebuah ketukan menyentak keheningan diruangan itu. Raya melihat jam tangannya dan membuka pintu kamarnya,hatinya mencelos pelan kala tahu siapa orang yang berada didepannya sekarang.

"Sawala.." Ujar Raya pelan.

Sawala tersenyum lebar,dia membawa sebuah kantung plastik hitam yang entah apa isinya. Raya menyuruh Sawala masuk tapi pria itu itu menggeleng.

'Ayo makan malam berdua,kamu dan saya. Saya yang akan membayarnya, saya punya uang...'

Ungkap Sawala dengan bahasa isyaratnya.

Raya menggeleng dengan senyuman tertahan,entahlah Sawala lucu dengan menunjukkan kantong hitam itu yang mengatakan seakan dia memiliki harta karun. Pria tuna wicara yang lugu.

"Oke,gue siap-siap bentar..." Ujar Raya dan menutup pintu kamarnya.

Raya membedah seluruh isi lemarinya,apa yang harus dia gunakan ?? Dia harus terlihat baik didepan Sawala bagaimanapun juga. Ini adalah makan malam perdana mereka tanpa siapapun yang menggangu mereka.

Sawala yang berada diluar menggeleng pelan,apakah semua wanita selalu seperti itu ?? Mereka akan bersiap jika akan berpergian ?? Apakah selama itu ?? Sawala mengetuk pelan pintu kamar Raya,berharap wanita itu segera keluar.

"Sorry gue lama ya ??" Ujar Raya pada Sawala dengan nafas terengah.

Sawala menggeleng pelan dengan senyuman tulus. Sawala mengulurkan tangan kanannya untuk Raya dan dengan senang hati Raya meraihnya.

"Naik mobil atau jalan kaki ??" Balas Raya setelah mereka melewati taman panti.

'Jalan saja,tempatnya dekat. Hanya diujung jalan sana...'

Raya mengangguk dengan senyuman miring. Astaga dimana dia bisa menemukan orang lain yang memiliki sikap semurni Sawala ??

***

"Makan apa coba ?? Pecel lele aja kali ya ?? Udah lama gue nggak makan itu,gimana ??" Ujar Raya.

Sawala mengangguk saja.

"Oke,pak pecel lele 2 sama es teh aja 2 sekalian jumlahnya ya pak..." Ujar Raya.

Pelayan itu pergi dan balik beberapa menit kemudian dengan pesanan mereka,Raya mengeluarkan selembar uang seratus ribuan dan membayar makanan mereka. Sawala menahan tangan Raya dan dibalas decakan kesal oleh Raya.

"Sawala,uang lho masih receh kan ?? Biar gue aja. Nanti lho bayar ke gue,gimana ??" Ujar Raya.

Sawala menggeleng.Raya menganga kala dari kantong hitam itu keluar selembar uang seratus ribu dan Raya juga bisa melihat ada beberapa ah tidak bergebok uang bernominal besar. Apa Sawala benar-benar putra orang mampu yang sengaja dibuang seperti yang dikatakan Bu panti tadi pagi padanya ??

Sawala memasukkan kembali kembalian uangnya kedalam kantong plastiknya dan menatap Raya yang entah sejak kapan menatapnya dengan pandangan tidak percaya.

'Saya akan menjelaskan semuanya nanti setelah kita makan,bagaimana ??'

Raya mengangguk.

"Lho harus jelasin semuanya sama gue,harus !!" Paksa Raya.

Sawala tersenyum.

'Tapi jangan sampai pingsan ya,nanti saya ribet bawanya...' Ungkap Sawala.

Raya menggeleng pelan,dia masih tidak tahu harus bereaksi seperti apa. Siapa sebenarnya Sawala ?? Lalu kenapa dia bisa dipanti itu ?? Rahasia macam apa yang dia sembunyikan ??

WICARA (Completed)Where stories live. Discover now