11°

1.4K 178 35
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Mereka menghabiskan waktunya untuk bersantai sampai sebuah telpon yang mengabarkan bahwa pusat kota hancur.... dalam sekejap.
.

.

.

.
Todoroki yang baru saja melakukan peregangan fisik dan batin, dengan tak sopannya seseorang menghubunginya mengatakan bahwa kota pusat sudah benar benar hancur Todoroki hanya bisa berdiam di sofa saja, khawatir sudah mencapai ambang batas Todoroki takut jika yang hancur selanjutnya ada UA banyak orang-orang yang ia kenal di sana dan banyak kenangan manis yang tercipta saat ia masih duduk di sana...

Todoroki masih kelut dengan pikirannya sendiri, diam tak bersuara dengan tatapan kosong menatap ke depan menampilkan layar TV yang singgah di dinding, namun tak lama sebuah tangan mengangkat beberap kertas tepat di depan wajah nya dan membuat Todoroki tersadar.

"Ini! Cara nya gimana?!" Katsuki terus menunjukan kertas kertas putih di depan wajah Todoroki, sambil bertanya.

Todoroki yang sadar akan sesuatu segera menarik Katsuki untuk duduk di pangkuannya membelakangi Televisi yang menyala menampilkan sebuah berita live terkini.

Katsuki tentu terkejut karna Todoroki yang menariknya tiba tiba sampai menyuruhnya duduk dipanguannya sebelum Katsuki melawan Todoroki sudah memeluk pinggangnya dengan cukup erat.

"Ngapain si?! Turunin coba!" Katsuki terus meronta agar bisa lepas dari pelukan maut yang ehem suaminya berikan.

"Lepa-phh!!" Katsuki bulatkan matanya saat Todoroki dengan tak santai mencium bibirnya dengan kasar karna posisi mulut Katsuki yang terbuka dengan segala kesadaran nya lidah Todoroki mulai bermain kedalam goa hangat yang hanya akan menjadi miliknya lama ia melakukannya hingga Katsuki ikut terbuai.

dan ini adalah kesempatannya yang tak akan ia sia-sia kan, Todoroki dengan sigap mengambil remot televisinya lalu mematikannya.
Setelah itu tautan mereka pun terlepas dengan jelas membentuk jembatan saliva yang cukup panjang.

Leher Katsuki yang sudah semakin lembab dan mata sayunya yang sudah sangan jarang di lihat oleh Todoroki sendiri, jujur Todoroki merindukan Katsuki sangat sejak mengatakan bahwa Katsuki memiliki kehidupan lain di dalam dirinya, Todoroki sudah tak berani bermanja ria dengan Katsuki.

"Ada yang harus aku ambil di kantor. Sebentar saja. Kamu di sini aja oke?" Todoroki mencoba mengalihkan pembicaraan nya dan Katsuki menatap kosong ke arah Todoroki lalu Katsuki hanya memeberika anggukan karna napas nya masih belum bisa di bilang normal.

Dan di saat itu juga Todoroki langsung melesat pergi ke luar meninggal Katsuki dengan segala peringatan. Lagi lagi Katsuki hanya mengangguk dan belum sadar dengan apa yang baru saja terjadi..

"Kenapa sih..."













🕊🕊🕊

𝑳𝒆𝒂𝒓𝒏 ᴛᴏ ʙᴇ 𝐹𝑎𝑚𝑖𝑙𝑦 ; Todoroki Shouto. Where stories live. Discover now