13°

1.4K 191 82
                                    

"KATSUKI!"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"KATSUKI!"
.

.

.

.
Besar nya ledakan membuat banyak puing puing mulai bertebaran di mana mana, sebuah tebing es terbentuk mengelilingi Todoroki yang masih mengontrol pencahayaan pada matanya, es itu terbuat dengan sebuah reflek.

saat semua sudah kembali normal dengan tergesa gesa Todoroki segera berlari menghampiri puing puing rumahnya yang sudah tak ada bentuk nya, Todoroki gelisah, ia marah, kesal, takut, kecewa, semuanya tercampur menjadi api merah yang membakar sebagian tubuhnya, Todoroki tak bisa menemukan Katsuki ini tak boleh terjadi! Mereka keluarga! Todoroki harus menemani Katsuki saat persalinan! bukan menghadiri tempat peristirahatan!

Todoroki tak suka ini semua! ia tak suka!

"AARHKA!!!" Teriakan frustasi kian membesar, dan akan terus keluar dari mulut Todoroki dan tak akan  pernah berhenti.

Todoroki bersumpah akan membunuh siapa pun yang berani merencanakan ini semua Todoroki bersumpah tak akan pernah memaafkan siapapun itu yang melakukan hal ini, tanpa pengecualian ini sudah mutlak.

"KATSUKI!"
Tak akan ada balasan apapun..

Sampai akhirnya Todoroki duduk di atas puing puing rumahnya dan dia tak berbicara, setitik air sudah mulai  turun.

Hujan.. Todoroki bisa merasakan air hujan mengalir di pipinya.. tunggu, bukan, itu bukan air hujan, itu air mata, ya Todoroki menangis untuk hal yang sangat ia butuhkan di hidupnya.

Dan ia kehilangan itu semua, hidupnya yang berwarna kembali menjadi abu-abu, hujan kian menderas membasahi bumi, air mata berharga itu pun tak kalah derasnya terjatuh membasahi wajah bawah Todoroki, menangis tanpa suara sambil menghadap ke atas awan yang gelap, dan terus berharap.. mungkin adalah hal bodoh yang tak harus di lakukan  saat situasi genting. Namun tak akan ada yang bisa ia lakukan  sama sekali.










🕊🕊🕊

Dari pusat kota terdengar sebuah dentuman yang sangat keras membuat sebagian hero segera bergegas untuk pergi sumber suara yang ada, dan tentu disaat seperti ini Midoriya lah yang lebih cepat sampai kesana karna kebetulan ia sedang ada di pinggir laut.

Dan sampai lah Midoriya di depan puing puing bangunan yang sudah bertebaran di mana mana..
Dan jangan lupa dengan tebing es yang sudah mulai meleleh karna deras nya air hujan.

Midoriya belum menyadari sesuatu sampai ia melihat seseorang yang tengah duduk di tengah tengah kacau nya bangunan itu, pribadi yang terlihat kacau, Midoriya tau itu siapa, sesegera mungkin ia menghampiri nya, Midoriya melihat dengan jelas Todoroki teman nya dengan wajah pucat pasih tidak ada kehidupan di kedua mata nya, kosong...
Hanya itu.

𝑳𝒆𝒂𝒓𝒏 ᴛᴏ ʙᴇ 𝐹𝑎𝑚𝑖𝑙𝑦 ; Todoroki Shouto. Where stories live. Discover now