7

214 37 4
                                    

Sore ini Wonwoo baru kembali ke kantor dari kejaksaan. Seturunnya dari mobil ia berjalan masuk ke gedung kantor didampingi Jo Hyuk, sekretarisnya sambil membicarakan mengenai schedule seminggu ke depan.

Ditengah perjalanan Wonwoo melihat seorang perempuan yang baru keluar dari lift tengah menunduk sambil membaca sesuatu di notebook berwarna merah yang dipegangnya. Perempuan itu nampak fokus pada catatan di notebook sampai tidak memperhatikan jalan. Wonwoo tertawa gemas kemudian mempercepat langkahnya dan berdiri tepat didepannya.

Jia terlonjak ke belakang setelah kepalanya membentur dada Wonwoo. "Oh, mian." Ucapnya sambil memegangi kening.

Wonwoo terdiam sebentar lalu memegangi dadanya sambil merintih kesakitan. "Aaakk.. sepertinya aku tidak bisa bernafas."

"Mwoya.." Ucap Jia agak datar. Guyonan Wonwoo tidak membuat ibu dari dua anak itu mengubah ekspresinya.

Wonwoo menegakkan tubuhnya kembali dan tersenyum sambil menyubit pipi kiri Jia. "Apa yang kau lihat sampai tidak sadar suamimu berdiri di depanmu, hm?"

"Aku sedang memeriksa keperluan untuk hari minggu." Balasnya.

Wonwoo menurunkan tangannya dan mengangguk pelan.

"Kau sudah makan?" Tanya Jia.

"Belum, noona. Kami sibuk seharian ini. Bahkan nanti jam 2 ada rapat dan kami harus lembur juga sampai malam. Auh.. kepalaku pusing sekali karena kelaparan. Kau bisa lihatkan betapa kurusnya tubuhku ini." Sambar Jo Hyuk.

"Yaa! apa kau suaminya?" Tegur Wonwoo melototinya.

"Joesonghamnida." Jo Hyuk tersadar dan segera menunduk meminta maaf pada bosnya.

Jia tertawa kecil lalu menggelengkan kepala sambil melirik Wonwoo dan sekretarisnya bergantian.

"Aku sudah menyiapkan makanan untuk kalian. Baru saja aku menaruhnya diatas."

Wonwoo tersenyum mendengarnya. Tak disangka Jia selalu melakukan kewajibannya sebagai seorang istri walaupun hubungan mereka sampai saat ini belum membaik. Jia selalu membuat Wonwoo senang dengan perhatian yang diberikannya. Wonwoo sangat berharap ia bisa merasakan kebahagiaan ini terus bahkan sampai tua nanti.

"Malam ini kau sibuk?"

"Hm? Kenapa tiba-tiba?" Jia terkejut dengan pertanyaannya.

"Mau makan malam bersama?" Tanya Wonwoo seraya menyelipkan rambut ke telinga Jia.

"Ne. Johayo!" Lagi-lagi Jo Hyuk menyambar. Kali ini dia sangat bersemangat mendengar ajakan makan malam.

Wonwoo dan Jia menatap sekretarisnya bersamaan.

"YAA! Kau istriku?" Teriak Wonwoo padanya.

Jo Hyuk menelan salivanya setelah mendapat tatapan berupa ancaman dari sang direktur. Ia kembali menunduk meminta maaf pada Wonwoo dan Jia.

"Kau ingin bergabung dengan kami?"

Kali ini Jia lah yang membuat Wonwoo membulatkan matanya.

"Yeobo!" Tegur Wonwoo menunjukkan wajah kesalnya.

"Hm? Wae? Bukankah lebih seru jika kita makan bersama?" Kata-kata Jia sukses membuat Wonwoo menarik napas panjang sambil memijat kening yang tiba-tiba terasa pusing. Jia menatap suaminya dengan bingung kemudian melirik Jo Hyuk yang menyilangkan kedua tangannya membentuk huruf X padanya seraya menggeleng.

"Araseo. Mian." Ucap Jia baru tersadar. Wonwoo kembali menatap istrinya agak kesal namun kali ini sudah cukup reda.

"Memangnya kau tidak sibuk?" Tambahnya.

PINWHEEL 3 [DISCONTINUED]Where stories live. Discover now