15

191 31 3
                                    

selamat malam minggu, baca sampai habis ya😘
———

Pagi hari di L.A Hyebin sudah sibuk melakukan pekerjaan rumah yaitu memasak sarapan. Wanita yang sudah menjadi seorang nenek itu tidak pernah keluar kamar tanpa berpenampilan menarik walau tidak keluar rumah dan itu yang membuat Jia mencontoh sang ibu.

Baru membeli stok daging Hyebin berinisiatif membuat sarapan berupa pasta dan daging yang dia panggang menggunakan bumbu khas ala dirinya. Di sela-sela memasak Jisoo datang mengintip kegiatan sang istri di dapur setelah mencuci mobilnya di depan rumah. Pria tua itu senang sekali berada didekat sang istri, sekedar untuk melihat atau mengganggunya saja. Hubungan mereka masih seperti pasangan muda yang membuat gemas siapapun yang melihatnya.

"Oh benarkah? sayang sekali aku tidak disana. Hm, geurae. Bye~" ucap Jia yang baru turun lalu menghampiri Hyebin ke dapur.

"Siapa?" tanya Hyebin penasaran. Pasalnya sang anak tersenyum gembira berbincang dengan seseorang di telfon.

"Seok Min. Dia pergi camping dengan ibunya." kata Jia seraya tersenyum.

"Apakah hal seperti itu harus dilaporkan padamu yang hanya sahabatnya?" Hyebin terdengar kurang menyukainya. "Selama disini dia selalu menghubungimu. Sehari bisa 5 kali dia menelfon. Sudah seperti suami saja." ucap Hyebin sambil menumis bumbu.

"Aku dan Seok Min bukan baru kenalan kemarin. Sudah 30 tahun lebih, eomma. Wajar kami dekat seperti ini." ucap Jia sambil tertawa .

"Betul itu. Kita tau bagaimana kedekatan mereka sejak kecil dan wajar jika mereka membicarakan hal tidak penting di telfon." ucap Jisoo memakluminya walaupun sempat mendapat lirikan sinis dari Hyebin karena tidak sepaham dengan dirinya.

"Hm, baiklah. Tapi apakah kau tidak pernah dapat telfon dari suamimu? Mungkin sekedar untuk bertanya kabar atau membicarakan sesuatu apa begitu?" tanya Hyebin penasaran.

"Um.. semalam dia mengirimiku pesan meminta untuk menghubunginya."

Hyebin langsung mematikan kompor lalu mendekati Jia. "Lalu?"

"Dia tidak menjawab panggilanku." balas Jia munduk dan memainkan pasta kering di meja.

Hyebin mendengus pelan seraya melirik Jisoo sekilas.

"Mungkin dia ada urusan mendadak. Sudah kau coba hubungi lagi?" ucap Hyebin sambil mengelus lengan anaknya.

"Belum. Aku takut dia tidak menjawab."

"Tidak mungkin. Dia pasti akan menjawab. Coba telfon lagi. Aku yakin dia belum tidur. Cepat!"

"Ah eomma.."

"Wae? Kalian suami istri kenapa harus gengsi?"

Jisoo berdeham sementara sang anak menatap dirinya, memandangi untuk meminta pembelaan karena Hyebin terus mendesaknya. "Aku tidak berani ikut campur." ucap Jisoo meinggalkan dapur dan pergi ke ruang tv.

🎡🎡🎡

Keberadaan Jia di L.A bukan sekedar untuk liburan atau menenangkan diri semata. Ibu dari dua anak itu memiliki banyak kegiatan yang dilakukan di kota kelahirannya.

Jia ada jadwal mengisi kelas jurusan musik di kampusnya sebagai dosen undangan selama tiga minggu. Selain itu akan ada survival show dari Horangi Entertainment yang di produseri oleh stasiun tv Korea dan Hoshi memasukan Jia sebagai juri. Jadwalnya disini jauh lebih sibuk daripada di Korea tapi Jia senang melakukannya.

Setelah selesai pada kelasnya Jia bergegas pergi meninggalkan gedung jurusan. Memang tidak membutuhkan waktu lama untuknya berada di kampus karena tidak ada kegiatan lain selain mengisi kelas disana.

PINWHEEL 3 [DISCONTINUED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang