1

608 63 28
                                    

[Jae Seon POV]

Bagiku hidup ini adalah saat dimana kita harus banyak mempergunakan waktu untuk bersenang-senang.

Kenapa aku bilang begitu, karena kita hidup di dunia hanya sekali.

"Jeon Jae Seon!!!" Teriak Jea begitu membuka pintu kamarnya.

Jia terkejut mendengar suara anak gadisnya dari lantai dua. Ia segera melepas celemek yang dikenakan dan menancapkan ujung pisau di buah apel.

"Wae?" Tanya Wonwoo yang baru keluar dari ruang kerjanya pada Jia yang baru saja ingin naik ke lantai dua.

Jia tidak menghiaraukan suaminya dan malah bergegas naik ke lantai dua menuju kamar Jea.

"Kali ini apa--" Jia membulatkan matanya melihat kamar Jea terisi penuh oleh ribuan bola warna warni berukuran kecil. Kamar itu terlihat seperti tempat mandi bola.

"Aku tidak mau membersihkannya!" Jea pergi dari kamarnya dengan wajah penuh kekesalan.

"Kepalaku.." Wonwoo menangkap Jia yang hampir menjatuhkan diri kebelakang. Wonwoo ikut tercengang melihat kamar anak perempuannya dipenuhi bola-bola.

"Cari anakmu.." Ujar Jia sambil memijat keningnya.

"Hm?"

"Cari anakmu. Suruh dia bereskan ini semua. Aku mau ke kamar." Jia berjalan pergi meninggalkan Wonwoo yang kebingungan harus mencari Jae Seon dimana.

"Yeobo, dimana aku harus mencarinya?"

"Dibelakang."

"Dimana?"

"KOLAM RENANGGGGG." Sahut Jia dengan nada tingginya.

Wonwoo tersentak. Kemudian ia segera turun ke lantai satu dan pergi ke halaman belakang rumahnya.

"Ahjuma, buatkan teh hijau untuk Jia." Ujar Wonwoo saat berpapasan dengan asisten rumah tangganya.

Belum sampai, Wonwoo bisa melihat Jae Seon sedang menikmati minumannya ditengah kolam renang sambil duduk diatas ban berbentuk semangka. Jae Seon yang mengenakan kacamata hitam dan celana pendek duduk santai tanpa memperdulikan situasi rumah saat ini.

"Yow.. everybody! Yow yow.." Sahutnya yang memakai earpods dengan suara maksimal ditelinganya.

Hidupku sangatlah menyenangkan.

"YAA! Anak nakal!" Ucapnya sambil membuka pintu kaca yang mengarah ke halaman belakang. Tapi anehnya Wonwoo tidak bisa membuka pintu itu.

"Mwoya.. terkunci?" Gumamnya mendorong-dorong pintu beberapa kali.

"Eoh? Appa?" Jae Seon melambaikan tangannya saat melihat Wonwoo dari balik pintu kaca itu. "APPA!! Aku disini!" Katanya bersemangat.

Menyenangkan dalam definisi Jeon Jae Seon adalah, ketika perhatian semua orang terpusat padaku. Seperti saat ini. Aku senang rumah jadi heboh. Jika bukan karenaku rumah ini akan terus-terusan sunyi seperti rumah hantu.

"Bawakan aku kunci cadangan pintu ini. Cepat!" Perintahnya pada pengawal yang berjaga.

"Ne." Ujar dua orang pelayan laki-laki berpakaian jas serba hitam.

Beberapa menit kemudian pengawal itu datang tanpa membawa apapun.

"Joesonghamnida, Jae Seon mengambil semua kunci cadangannya."

"Mwo?" Wonwoo mendengus pelan sambil mengusap rambutnya kasar.

"Geurae gomawo. Kalian boleh pergi."

PINWHEEL 3 [DISCONTINUED]Where stories live. Discover now