It's just for fun!
Semua yang tertulis di chapter ini bukan merupakan bagian dari cerita
Enjoy! 💕
***
Pada malam hari saat ulangtahun SMA BANGSA JAYA
*krik krik krik krik* Terdengar suara jangkrik yang mengganggu
Para murid masih sibuk mempersiapkan seluruh acara hingga tengah malam
"Guys! Gua bosen nih main game yuk" celetuk salah seorang siswi ditempat itu
"Yuk!! Game apaan? " tanya Nanon dengan antusias
"Eumm apa yaa... jalangkung? " usul siswi tersebut
"Hah? Serius gapapa? " tanya Nanon coba memastikan
"Gua gak ikut, sereem" jawab Chimon yang bergidik ngeri
"Cupu lo huuuu " jeje mengolok olok teman sebangkunya itu
"Bacot. " jawab Chimon santai
"Udah yok. Sapa mau ikut ? " tanya Murid itu sekali lagi
"Gua gua!" Teriak Drake dari ujung ruangan
"Lah, dateng darimane lu bang? " tanya aje dan jeje menatap heran kakak kandungnya
"Gausah tau, pokoknya gua suka yang serem2 xiixi" jawab Drake antusias
"Non lo yakin mo ikut? " tanya Chimon sekali lagi
"Mm-- pengen " jawab nanon terbata bata
"Okee kalo gitu terserah lo aja, gua tinggal ketemu abang dulu ya, kalo udah kelar kabarin gua" chimon menepuk pundak nanon dan berlalu pergi
"Gua duluan guys" pungkasnya dan segera menjauh
"Yoo mulai" ajak murid itu yang segera berdiri dan mengambil sebuah boneka dari balik loker yang sudah ia siapkan sebelumnya
- Permainan dimulai-
"Non lo gapapa? " Tanya jeje sambil menggoyang-goyangkan pundak Nanon
Tapi laki-laki yang dipanggil itu sama sekali tak bergeming
"Non..." Drake sekali lagi menepuk pundak Nanon namun tak mendapat jawaban
"Hello.. non... " kali ini giliran khao coba berbicara.. "non lo bisa deng.."
"AAAAAAAAA!!!!!!!!" belum sempat khao menyelesaikan kalimatnya Nanon sudah berteriak dan memekik dengan sangat kencang
Seluruh siswa yang ada ditempat itu menjadi heboh dan ketakutan
"HAHAHHAAHHAHAAH" tiba tiba saja Nanon tertawa, tawanya terdengar begitu menyeramkan
"Eh kenapa nih anjir? " ucap khao kebingungan
"Fiks! Si nanon kesurupan anjir! " teriak Marc sok pintar
"Gua telfon Frank ya? " tanya Drake menatap orang-orang disana
"Kenapa gak lo telfon babe lo aja ? Bukannya babe kalian ustad ? " celetuk khao membuat mereka tersadar
