Last xixixi***
Bright terbangun dipagi hari mendapati First disisinya
"Anjing! Lo ngapain disini" ia segera bangun dan mendorong laki laki itu menjauh
"Aw " First berteriak saat tiba tiba seseorang mendorongnya hingga terjatuh dari atas sofa
"Kenapa gua bisa disini?! Jawab gua" Bright segera berdiri dan membentak First
"K-kak aku bisa jelasin" First hendak ikut berdiri dan menatap Bright namun bagian belakangnya terlalu sakit
"Anjing! " Bright berjalan mengambil pakaiannya yang berserakan dilantai
"Udah berapa kali gua nolak lo? Dan lo masih ngejar-ngejar gua kaya gini" ia memakai satu demi satu pakaiannyaAirmata mulai berjatuhan di pipi First, tapi ia menahan nafasnya
"Bisa-bisanya lo ngejebak gua yang lagi mabok!" Gerutu Bright tanpa henti
Kini tangis First sudah berubah menjadi isakan, tapi ia masih mencoba untuk menahannya
Ia tak mau sampai Bright mengetahui bahwa dirinya sedang menangis
"Dasar pelacur! Emang yang namanya pelacur bakal selalu jadi pelacur! " teriak Bright yang bergegas pergi dan mambanting pintu ruangan itu
Seketika tangisnya pecah, First tak tau lagi harus berbuat apa dengan semua ini
Ia sangat menyayangi Bright bahkan melebihi dirinya sendiri, tapi ia sudah tidak sanggup lagi.
Setelah dirinya cukup tenang, laki laki itu segera merapikan bajunya dan bersiap untuk pulang
***
Bright's Phone
Setiap hari First jalani seperti neraka, ia lupa kapan terakhir kali dia bisa tidur dengan lelap sejak yang terjadi hari ituFirst's Phone