28. 01,02,03

3.9K 450 21
                                    

Part ini gaje banget sumpahhh...

Intinya nyeritaiin kondisi keluarga holy trinity pas lagi dirumah malem ini.

***

00.00 WIB

"Dek... mas pulang " sahut lelaki berbadan tegap nan ramping itu sambil melemparkan jasnya sembarangan.

"Mas!!! Kan udah aku bilang jangan suka naro jas sembarangan! Main lempar lempar aja emang dikira main bola " krist keluar dari dalam kamar untuk menyambut suaminya yang sudah memasang senyum pepsodent andalannya.

"kok main bola sih dek?" Laki laki itu menaikkan sebelah alisnya menghadap krist yang sibuk melepaskan dasinya.

"Ya kan bola biasanya dilempar" jawabnya singkat " Ih apaan sih kamu ngeliatin kaya gitu! " dia memukul dada singto kencang.

"Siapa suruh kamu lucu banget kalo ngamuk " tangannya mencubit hidung krist perlahan.

"Apaan sih!" lagi lagi krist memukulnya.

"Aduh dek, sakit tau! " singto meringis kesakitan.

"Ehh sakit ya?! Mana yang sakit mas?" Krist menyentuh bagian yang tadi dipukulnya. Singto tak melewatkan kesempatan itu. Ia menarik tangan krist untuk membawa tubuhnya masuk kedalam pelukannya.

"Ih... apaan sih mas! " krist coba berontak namun ditahan oleh tubuh sigap singto

"Aku kangeeen, peluk bentar aja ya?" singto mulai merengek seperti anak kecil

"Gamau! Kamu bau keringet!! lepas!!! " ia mulai memukul mukul punggung singto.

"Aduh aduh.. sakit dong dek... " rasa sakit itu tidak membuat singto menyerah, justru membuatnya semakin mantab untuk mempererat pelukan.

Kali ini krist tidak menolak dan membiarkan mereka bertahan dengan posisi itu untuk beberapa waktu.

"Mas?" Krist berbisik ditelinga singto

"Mmm?" Jawab singto tanpa mengendorkan pelukannya.

"Aku kepikiran fiat" lanjut krist dengan nada khawatir.

"Aku juga" singto menimpali santai

"Dia lagi ngapain ya? Apa dia masih marah sama kita? " lagi lagi krist bertanya sepelan berbisik.

"Hmmm gatau. Lagi tidur mungkin. " ia menjawab sambil mengangkat bahunya

"Ih.. kok kamu jawabnya kek gitu doang" krist melepaskan pelukan singto

"Terus? Aku harus jawab gimana? " singto bertanya dengan nada sepelan mungkin.

"Kamu ga sayang ya sama fiat?! " kali ini krist menaikkan nada bicaranya.

"Sayang.. Masa sama anak sendiri ga sayang sih. Kamu ada ada aja " singto menjawab pertanyaan krist dengan sangat tenang dan bahkan tersenyum.

" tapi kok kaya gini? " krist menaikkan sebelah alisnya.

"Kaya gini gimana dek? Bukannya dari awal kamu yang nyetujuin fiat buat kabur? " ia menatap wajah krist serius

"Jadi kamu nyalahin aku?!" Krist membulatkan matanya menatap singto.

"Engga dong sayang... mana ada aku nyalahin kamu.. aku cuma bilang kalo dari awal kan kamu ngebolehin fiat buat pergi, jadi otomatis kamu percaya dong sama dia. Lagian ya, dia itu udah gede. Udah mau skripsi malahan. Masa apa apa harus kita jagain. " ia mengambil nafas panjang sebelum melanjutkan bicaranya.

"Gini deh, coba kamu bayangin kalo 2 orang yang sama keras kepala dipaksa untuk menyetujui hal yang mereka benci. Apa itu akan berhasil? " krist menggelengkan kepalanya

The JengkolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang