Tidak lama kemudian sarapan yang di buat baekhyun selesai. Chanyeol terheran saat baekhyun menyiapkan sarapan dalam porsi lebih. Baekhyun menata semua makanan yang sudah dia siapkan di atas meja makan.
"Sayang, kenapa ini banyak sekali?" Tanya chanyeol heran sembari memeluk baekhyun dari belakang "hei, kau tidak pikun bukan jika sekarang kita bertiga di rumah ini" Soal baekhyun sebal
"Kenapa kau menghabiskan wanita itu sarapan?" Baekhyun yang jengah membuang nafas berat nya "tidak boleh seperti itu, sekarang rumah ini milik kita bertiga. Dan istri mu harus makan chan agar dia tetap sehat dan segera memberi mu anak"
Chanyeol terdiam mendengar ucapan baekhyun, disatu sisi dia setuju dengan ucapan baekhyun di satu sisi lainnya dia tidak suka dengan wanita yang kemarin menjadi istrinya itu.
"Sana panggil istri mu, kita sarapan bersama" Baekhyun melepas lingkar tangan chanyeol di perut nya "ck, tidak perlu. Itu dia sudah turun" Chanyeol kembali memeluk tubuh baekhyun dari belakang sembari menatap ke arah tangga yang melihatkan seorang wanita sedang menuruninya.
"Ah rose, kau sudah bangun. Kemarilah, aku sudah memasak sarapan untuk kita." Baekhyun memaksa melepas pelukan chanyeol dari tubuhnya dan berjalan mendekat ke arah rose.
"Ah nde, gomawo baek" Rose menduduki kursi di meja sarapan di sebelah kursi chanyeol. "Siapa yang menyuruh mu menduduki tempat itu? Itu milik istriku. Minggir kau dari sana" Lantang chanyeol menatap rose tidak suka.
"Aku istri mu kan? Jadi ya aku duduk disini" Rose berucap sembari terus menyantap perlahan makanan nya. Chanyeol mengepalkan tangannya beralih menatap baekhyun yang tersenyum kepadanya.
Chanyeol mengalah, dari pada harus beradu mulut dengan wanita licik itu. Chanyeol mengangkat nampan berisi makanannya dan berpindah ke sisi di sebelah baekhyun yang tadi ada di hadapannya.
Chanyeol menatap tajam ke arah rose yang sekarang berada di hadapannya. Selera makannya tidak sekarang, hanya mengingat susah payah baekhyun membuatkan sarapan untuknya dia harus memakannya agar baekhyun tidak sedih.
"Chan, sudahlah. Ayo makan makanan mu" Baekhyun mengelus lengan prianya lembut dan di balas anggukan oleh chanyeol perlahan mememasukkan makanan kesukaannya itu kedalam mulut.
Kemudian mereka makan dengan tenang, meskipun chanyeol terus menatap tak suka pada wanita yang kemarin dia nikahi. Baekhyun yang terus berbicara lembut kepada rose, dan rose yang selalu berbicara seenaknya saja.
Setelah beberapa menit makan, baekhyun membersihkan semua peralatan makan yang kotor. Sementara chanyeol pergi ke kamar 'mereka' berniat untuk mengambil pakaiannya.
Baekhyun melangkah kan kakinya menaiki tangga itu setelah semua pekerjaannya selesai. Dia ingin ke kemar 'mereka' untuk mengambil semua barang barangnya untuk di pindahkan ke kamar tamu.
Baekhyun mendorong pintu yang tidak tertutup rapat itu perlahan tanpa mengetuk. Baekhyun terkejut saat membuka pintu itu melihat pemandangan yang kini ada di depan matanya.
"B-baek.. "
"Ah mian, aku hanya ingin mengambil pakaian ku" Kemudian baekhyun masuk ke kamar itu dan tidak menghiraukan sepasang manusia di dalam sana. Baekhyun mengambil koper miliknya dan memasukan semua barangnya ke dalam sana.
"Baek mian, jangan tinggalkan aku. Kau mau kemana? Jangan pergi aku mohon, aku minta maaf dia yang menggoda ku baek"
"Chan, aku hanya mengambil barang barang ku untuk ku bawa ke kamar tamu.... " Baekhyun menjeda ucapannya "dan jangan meminta maaf, karna kau sudah melakukannya dan kau berhak melakukannya. Dia istri mu"
Baekhyun berujar sembari terus memasukan semua barangnya kedalam 3 koper itu "dia yang mencium ku terlebih dahulu. Jangan berfikir yang macam macam" Chanyeol bersuara lagi saat melihat mata baekhyun mulai memerah.
"Chan, hentikan! Dia istri mu dan kau berhak melakukan apapun dengannya. Dan jangan meminta maaf karena semuanya sudah kau mulai, dan kau harus bertanggung jawab!"
Chanyeol terdiam, suara baekhyun yang sedikit meninggi membuat chanyeol terdiam di tempatnya "karena kau pun menikmatinya, jadi jangan meminta maaf lagi" Setelah selesai dengan ketiga kopernya baekhyun berdiri dari duduk nya.
Chanyeol membuang nafasnya kasar, merutuki kebodohannya beralih menatap wanita yang berdiri di sisi ranjang dengan senyum bangga nya "jangan menatap ku seperti itu chan, karena benar yang di katakan istri mu. Kau pun menikmatinya" Kemudian rose terkekeh puas.
"Sialan kau!" Chanyeol beranjak dari sana dengan berlari mengejar istrinya. Chanyeol kelagapan merasa bersalah lagi dengan baekhyun istri yang katanya sangat dia cintai.
"Sayang...." Suara chanyeol beredar di dalam kamar itu. Dia mendengar percikan air mengalir dari sana menandakan seseorang berada di dalam sana.
Pintu kamar mandi itu terbuka sedikit. Chanyeol mengintip hanya ada bunyi percikan air tanpa ada orang di bawah guyuran air itu.
Hati chanyeol kembali tercabik saat mendapati sang istri meringkuk memeluk lututnya erat di sisi bathup dengan masih mengenakan pakaian tidurnya tadi.
Jelas terdengar isakan luka dari suara kesayanganya itu. Chanyeol ikut menangis di ambang pintu sembari mengingat sudah berapa air mata yang dia keluarkan dari wanita tercintanya itu.
"Maafkan aku baek... " Gumam chanyeol pelan menutup pintu kamar mandi perlahan dan tangisnya pun pecah di balik pintu itu.
To be Continue
Part 10
Start from the beginning
