☀Part 24☀

Começar do início
                                    

"Kamu harus makan" Ucap arya menjauhkan badannya namun tak melepaskan lengannya.

"Orang ga laper" Ucap ayra membalikkan badannya.

"Sedikit aja" Ucap arya.

"Ga mau" Ucap ayra melepaskan pelukannya dan berjalan masuk.

Arya menghela nafas, akan susah membujuknya jika ayra tak mau makan seperti ini. Dia berjalan masuk mengambil handuknya lalu menuju kamar mandi.

"Yah vanillanya abis" Keluh ayra menatap box susunya yang hanya ada rasa cokelat.

"Yaudah deh dari pada ga ada" Ucap ayra membuat susunya dan berjalan keruang tengah, menyalakan televisi dan menonton doraemon kesukaannya.

Tok tok tok tok tok tok

Ayra menggerutu mendengar suara ketukan dipintunya, tidakkah dia melihat bel disana? Ayra berdiri dan berjalan kearah pintu, membuka pintunya memperlihatkan sahabat sahabatnya yang berdiri dengan watadosnya.

"Disitu ada bel kenapa harus ketuk sih" Ucap ayra menatap sebal dira.

"Biar seru" Cengir dira.

"Emang ga bisa dibilangin ra diamah" Celetuk yoga.

"Ga usah ngomong lo kak" Sewot dira.

"Bodo" Acuh yoga.

"Huft ayo masuk" Ucap ayra mempersilahkan mereka masuk. Merekapun masuk dan menuju ruang tengah yang sudah ada arya sedang menonton tv.

"Eh kalian" Ucap arya menggeser duduknya sedikit agar tak bersentuhan dengan leonal.

"Bt dirumah" Ucap leonal.

"Hooh ga da kerjaan" Timpal gita.

"Alah lonya aja yang males" Cibir dira, gita hanya menyengir menanggapi dira.

"Nyibir mulu lo" Ucap yoga merangkul dira.

"Sono ah" Kesal dira menepis lengan yoga.

"Kenapa dira?" Tanya ayra yang baru saja datang dengan nampan ditangannya.

"Ih jangan repot repot ra, keluarin aja semuanya" Ucap leonal langsung menyambar jus yang dibawa ayra.

"Dasar ga punya malu" Cibir gita.

"Mirror oon" Ucap leonal menjitak gita.

"Ssssstttt... Berisik lo pada" Ucap dira.

"Dira kenapa sih dari tadi marah marah mulu" Ucap ayra duduk disamping arya.

"Au ngapa" Ucap yoga.

"Ga tau bawaan haid gini" Ucap dira menyandarkan kepalanya dibahu yoga.

"Pantes" Gumam yoga.

"Kenapa?! Ga suka?!" Ucap dira.

"Engga kok engga" Ucap yoga mengusap kepala dira.

"Pusing gue liat dia marah marah mulu, eh iya ini kita beli martabak tadi" Ucap gita menaruh martabaknya dimeja.

"Aaaaaa a'a ambilin martabak kejunya!" Pekik ayra membuat semuanya terkejut terutama arya yang merasakan telingamya mindeng.

"Ay ga usah teriak kenapa sih" Ucap arya mengusap terlinganya.

"Ya maap" Ucap ayra menyandarkan punggungnya disofa. Arya mengehela nafas lalu mengambilkan martabak untuk ayra.

"Nih" Arya menyodorkan martabak keju pada ayra.

"Ga jadi ayra udah ga mau" Ucap ayra menggeleng pelan.

"Terus maunya apa?" Tanya arya menyimpan kembali martabaknya dan mengusap kepala ayra.

"Ga pengen apa apa" Jawab ayra menggeleng.

"Ayra lo mau apa? Biar gue beliin" Ucap yoga.

"Aku ga mau apa apa kak" Ucap ayra memejamkan matanya.

"Chichken mau?" Tawar leonal membuat ayra langsung membuka matanya menatap leonal.

"Mau kak" Ucap ayra mengangguk.

"Oke" Leonal mengangguk lalu mulai memesan chichken untuk ayra.

"Kenapa ga bilang kamu mau chichken hm" Ucap arya mengelus pipi ayra.

"A'a aja ga nawarin kan" Ucap ayra.

"Au gimana sih lo kak" Ucap dira.

"Bodo" Acuh arya memeluk ayra.

"Sshhh" Ayra mengusap pelan perutnya merasakan tendangan dari perutnya.

"Berapa bulan lagi ra?" Tanya gita.

"3" Jawab Ayra mengusap perutnya.

"Ah udah ga sabar aku" Gemas arya mengecupi perut ayra berkali kali.

"Geli a" Kekeh ayra menahan kepala arya.

"Mudah mudahkan yang satu mirip gue amin" Ucap leonal mengusap telapak tangannya diwajah.

"Enak aja! Mana ada, gue ga mau ya anak gue mirip badut ancol" Elak arya memeluk perut ayra.

"Yaallah astaghfirullah sadis amat lo ama gue" Ucap leonal mengelus dada.

"Emang bener" Gumam gita.

"Apa ta?" Tanya leonal yang mendengar gumaman gita.

"Kaga" Acuh gita kembali fokus memakan camilannya, membuat leonal gemas dan kesal secara bersamaan.

"Gue makan lo lama lama" Greget leonal memeluk gita gemas.

"Ga duli" Acuh gita. Leonal menggigit pelan telinga gita, membuat gita menggerakan kepalanya merasakan geli. "Geli oon"

"Geli banget gue ih" Ucap dira menggerakan bahu dan kepalanya, membuat semuanya terkekeh.

Ting tong

"Dateng tuh" Ucap arya berdiri dan berjalan menuju pintu, mengambil pesanannya dan kembali masuk.

"Makan pelan pelan sayang" Tegur arya menatap ayra yang makan dengan cepat.

"Nanti ke..."

"Uhuk uhuk uhuk"

"Selek" Ucap yoga melanjutkan kata katanya tadi. Arya dengan cepat mengambil minum dan menepuk pelan punggung ayra.

"Ih anjir gemes gue liat muka ayra" Kekeh dira.

"Merah bat" Timpal gita.

"Udah aku bilang pelan pelan susah banget dibilanginnya" Ucap arya mengusap kening ayra yang berkeringat.

"Terlalu semangat a" Ucap ayra memegang lengan arya.

Merekapun menonton film setelah menghabiskan semua makanannya.

☀☀☀☀☀

See u next chapt!!

|| Untouchable Man || End ✔ Onde histórias criam vida. Descubra agora