CHAPTER 5

5.6K 283 1
                                    

🌷 HAPPY READING 🌷

.
.
.
......

.

❄️❄️❄️

Ruangan direktur yang luas dan elegan dimana di dalamnya dilengkapi dengan bar mini dan juga kamar yang berada di sudut kiri dari ruangan itu. Pria itu duduk dengan mata yang menatap layar dengan serius, meski terlihat beberapa kali mata itu melirik sebuah bingkai foto dua insan yang memakai pakaian pengantin yang mana satu tersenyum bahagia sedangkan satunya lagi dengan senyum terpaksa, seolah tidak mengingkan pernikahan itu.

Pria itu tersenyum tipis melihat bingkai foto itu. Pria itu adalah Sean. Pria yang semakin hari semakin tertutup, dingin dan kejam. Hal ini dirasakan oleh keluarganya, sahabatnya, bahkan rekan bisnis sekaligus. Berada di dekatnya membuat orang seketika merinding.

Pria itu kembali fokus menatap layar laptop. Setelah selesai dengan laptopnya. Sean melihat tumpukan dokumen yang menghiasi meja kerjanya. Mengambil satu persatu dan mempelajarinya lalu setelah itu barulah di bubuhi tanda tangan Sean sebagai direktur.

"Permisi tuan"ucap seseorang dari luar membuat Sean mengalihkan pandangannya ke arah pintu dan hanya berdehem sebagai jawaban jika orang itu bisa masuk ke ruangannya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Permisi tuan"ucap seseorang dari luar membuat Sean mengalihkan pandangannya ke arah pintu dan hanya berdehem sebagai jawaban jika orang itu bisa masuk ke ruangannya.

"15 menit lagi meeting dengan PT. Citra Surya akan diadakan tuan" ucap Emil sekretaris dari Sean Abyan Alison.

Sean hanya menganggukan kepalanya mengerti. Lalu menyuruh Emil keluar dengan tangannya.

"Baik tuan. Saya permisi kembali ke ruangan" ucap Emil sebelum keluar. "Huh" helaan nafas kasar terdengar dari diri Emil setelah keluar dari ruangan Sean.

Bekerja dengan Sean memang harus menyiapkan fisik dan mental yan kuat. Pikir emil.

Saat hendak berbalik menuju ruangannya. Emil dikejutkan dengan seseorang yang tak lain adalah Ardiaz tangan kanan Sean yang sifatnya sama saja dengan atasannya.

"Permisi tuan"ucap Emil sedikit menundukkan kepalanya setelah dibalas deheman oleh Ardiaz

Tok tok tok. Ardiaz mengetuk pintu ruangan Sean.

"Hm" mendengar deheman Sean. Ardiaz pun langsung membuka pintu dan berjalan menuju ke tempat Sean.

"Saya telah mendapatkan data wanita yang anda minta tuan"ucap Ardiaz dengan formal sembari membungkuk sedikit badannya dan menyerahkan dokumen yang berisi biodata seorang wanita yang diminta Sean.

Kemarin saat di Resto setelah perbincangan sebentar Sean izin ke toilet sebentar. Saat selesai dari toilet Sean tak sengaja melihat seorang wanita berhijab yang terlihat panik dan mengkhawatirkan sesuatu.

Sean memperhatikan wanita itu hingga wanita itu memutuskan pulang dengan kedua anak kecil yang mengenggam tangannya. Berjalan menuju pintu belakang lalu menghilang dari pandangannya. Namun, sebelum itu Sean sempat memfoto wanita itu. Lalu saat kembali ke menanyakan Sean meminta Ardiaz untuk mencari data wanita itu.

Surrender to love (New Version)/ Revisi BerjalanWhere stories live. Discover now