CHAPTER 24

4.3K 142 13
                                    

🌷Happy Reading🌷

.
.
.
.

×××

"Show time"

❄❄❄

Di sebuah kota yang berada di bandar alami yang terlindung, di bagian selatan Semenanjung Jutlandia, antara daratan Eropa di selatan dan Skandinavia di utara, dengan Laut Utara di barat dan Laut Baltik di timur laut. Letaknya di Sungai Elbe pada pertemuannya dengan Alster dan Bille, disanalah terdapat sebuah kota bernama Hamburg yang memiliki pelabuhan terbesar di negara Jerman. Selain dari itu juga, Hamburg dijuluki sebagai kota kosmopolitan dan juga sebagai kota penerbitan terkenal yang berada di Jerman.

Di malam hari yang begitu dingin di kota hamburg tepatnya di sebuah pelabuhan yang disuguhi pemandangan laut yang begitu gelap. Meski diterangi cahaya bulan, tidak menghentikan para pekerja yang terdiri dari nelayan dan para staff khusus untuk bekerja. Mereka tetap bekerja meski hanya disinari cahaya bulan yang begitu indah malam ini.

Seorang pria dengan tubuh tegap dan gagah tanpa melupakan wajah yang begitu mempesona memikat hati para wanita berdiri di depan sebuah kapal yang akan mengarungi lautan malam ini. Tatapan tajam melebihi tajamnya mata elang begitu serasi dengan hawa dingin yang dikeluarkannya, membuatnya para pekerja yang ada disana memandang takut ke arahnya.

"Aman?" tanyanya tanpa menatap pria yang berada di belakangnya yang tak lain asistennya sendiri.

"Sejauh ini masih terpantau aman tuan" ucapnya dengan suara tegas dengan tatapan mata ke arah pria dingin yang tak lain adalah Sean dan tangan kanan yang merangkap menjadi asisten pribadinya Ardiaz.

"Jangan lengah"ucap Sean memandang kapal yang telah siap membawakan sebuah barang berharga yang memiliki harga miliyaran dollar hingga teriliyunan dollar.

"Sesuai perintah anda saya sudah menempatkan beberapa bodyguard yang akan memantau dan memastikan keamanan barang sampai ke tangan Mr. Gilbert, tuan"ucapnya kembali yang hanya dibalas deheman.

"Darren?" Ujar Sean kembali bertanya.

"Saat ini Darren berada di bagian Eropa Selatan tepatnya di Italia tuan"ucap Ardiaz memberitahukan dimana rekan kerjanya berada kepada tuanya.

Sean menganggukkan kepalanya mengerti.

"Jangan sampai kejadian beberapa waktu lalu terulang kembali, atau kau akan menjadi samsakku kali ini"ucap Sean menepuk bahu Ardiaz dua kali lalu berlalu dari sana meninggalkan Ardiaz yang membeku seketika mendengarnya.

"Kembali" ucap Sean yang belum terlalu jauh melangkah.

Ardiaz yang mendengarnya pun segera melangkah meninggalkan pelabuhan tersebut, namun sebelum itu dirinya sudah memastikan Glen dan beberapa pasukannya untuk memantau hingga barang itu sampai ke tangan yang akan menerimanya.

Sesampainya di depan mobil, Ardiaz membuka pintu mobil bagian belakang lalu berkeliling dan membuka pintu mobil belakang dari arah sebaliknya.

Mobil pun melaju meninggalkan pelabuhan yang masih dihuni para pekerja yang masih mencari nafkah di sekitaran pelabuhan.

Suasana perjalanan begitu hening hingga terdengar suara tembakan dari arah belakang mobil yang ditumpangi Sean dan Ardiaz. Keduanya serentak melihat ke arah belakang.

Surrender to love (New Version)/ Revisi BerjalanOnde histórias criam vida. Descubra agora