BAB 25 | BIMBANG DAN RAGU

319 35 6
                                    

Selamat Membaca Kisah
Perjalanan Mereka

Now Playing : Al Ghazali - Lagu Galau

***

BAB 25 | BIMBANG DAN RAGU

Suatu pilihan dianggap sulit karena sama sama bisa di andalkan tapi kita harus tetap memilih mana yang terbaik

***

Kini Rara memilih untuk duduk di sebuah taman dekat kompleks rumahnya, ia lebih memilih bolos daripada harus berurusan dengan Gunawan. Rara tidak tahu kenapa ia harus membenci Gunawan sampai segitunya, bahkan pada saat tadi Irwan memukul Gunawan sampai tersungkur. Padahal Gunawan tidak menyakiti dirinya.

Rara menangis, menangisi apa yang sudah ia lakukan kepada Gunawan. Ia bingung apakah tindakan ini benar atau salah. Hingga ia tidak sadar sosok pemuda duduk di samping dirinya.

"Janganlah menangis wahai oh gadis jelita, aku disini setia untuk mu sayang. Bahagia, tersenyumlah, tertawa lah oh Rara ku." Ady bernyanyi dengan mengganti lirik lagu India—Kal ho na ho.

"Ish apain sih, Ady." Rara mendengar suara nyanyian Ady yang terdengar fals itu.

Ady terkekeh mendengar Rara kesal. Ia tidak henti hentinya membuat Rara merasa jengkel dan penuh kejahilan agar Rara kembali tersenyum. Namun sekuat apapun Ady melakukan hal itu tidak akan membuat hatinya menjadi lega.

"Hei, kamu kenapa?" tanya Ady.

"Aku gapapa. Kita balik yuk, aku capek mau istirahat," pungkas Rara yang tidak mau sampai Ady tahu masalah yang sekarang ia hadapi.

Sekarang mereka sudah di depan rumah Rara. Ady memang memilih Rara untuk sendiri dulu karena ia tahu mood Rara sedang kacau balau jadinya ia memilih membiarkan Rara sendiri dulu. Rara masuk ke rumah tanpa sepatah kata pun kepada Ady, ia memilih masuk dan menyendiri di kamar nya.

Rara masuk ke kamar bersamaan dengan keluarnya Ridwan dari kamarnya yang sepertinya ingin mengambil air minum. Melihat raut wajah Rara yang sedih membuat Ridwan sedikit bingung karena penasaran Ridwan mengambil air minum dan bukan langsung ke kamarnya malam belok ke kamar Rara.

Untung saja pintu kamar Rara tidak di kunci dan Ridwan bisa sedikit mengintip apa yang sedang Rara lakukan di kamarnya, ternyata Rara sedang menangis walaupun tidak begitu jelas tapi Ridwan tahu kalau adiknya sedang menangis ia juga akan ikut merasakan kesedihan itu.

"Ra, Rara kenapa?" Ridwan menghampiri Rara yang kemudian duduk di samping ranjang Rara mengelus rambut Rara.

"Hiks..hiks... Indi jahat! Indi jahat sama Rara," jawab Rara di sela sela tangisan nya.

Ridwan bingung apa yang terjadi kepada adiknya. Kalau di lihat selama seminggu ini baik Rara dan Gunawan sama sama tidak saling bertemu tetapi apa yang membuat Rara bisa membenci Gunawan, padahal selama ini Gunawan di rumah sakit.

Tangisan Rara semakin lama semakin kencang, Ridwan tidak bisa menenangkan Rara kalau sudah begini. Padahal sudah ada Ady tapi kenapa Ady tidak bisa membujuk Rara untuk tetap tenang. Ridwan hanya bisa menenangkan Rara sebisanya sampai terdengar satu teriakan di luar rumah.

"Ra! Rara!"

Teriakan seseorang membuat Rara dan Ridwan terkejut kaget. Rara langsung menghapus air matanya karena sebentar lagi mungkin kakaknya itu akan memasuki kamarnya sebentar lagi.

(TERBIT) DLS [3] Goodbye And Go ✓  Where stories live. Discover now