#18

2.2K 327 133
                                    

"Aku sedang memikirkan bagaimana cara nya mati dengan tenang."

Hermione memutar bola mata nya malas melihat teman satu asrama nya itu duduk di meja perpustakaan. "C'mon, kau hanya bertengkar kecil dengan suami mu yang posesif itu. Jangan berlebihan."

"Siapa yang posesif?"

Pertanyaan itu di lontarkan oleh pria berkacamata bulat yang tiba-tiba saja muncul dari balik lorong perpustakaan di ikuti oleh teman berambut merah.

Aline mengulum bibir nya sedikit panik, "She's boyfriend."

"What?!" kaget Hermione ketika diri nya menjadi sasaran Aline.

"You have a boyfriend?" kaget Harry dan Ron.

"N-no, she just—"

"C'mon, Hermione." Aline menatap gadis itu penuh harap. "Tell them."

Hermione menatap Aline tajam, kesal karena malah melemparkan pertanyaan itu pada nya. Hermione menghela nafas kesal lalu menutup buku nya kasar kemudian berbalik meninggalkan Aline.

"Tell me, Hermione. Who's your boyfriend?!" Harry dan Ron seketika langsung mengikuti gadis itu membuat Aline menghela nafas lega.

"Um, Nona Xavier."

Aline menoleh dan menemukan Oliver yang sedang bersandar di ujung rak buku sambil melipat tangan nya menatap Aline.

"Apa Professor Snape pernah menghukum mu karena duduk di atas meja adalah tindakan yang tidak sopan?"

Aline tersenyum melihat kakak kelas nya itu, "Yeah, but he's not here, right?"

Oliver terkekeh lalu berjalan mendekat hingga akhirnya ia berdiri menatap Aline sejajar karena gadis itu sedang duduk di atas meja. "Kalau begitu biarkan aku menghukum mu."

"No way, mister Wood. Semua professor akan memarahi mu." Aline tersenyum, "Aku kesayangan semua orang, asal kau tahu."

"Yeah, Of Course. Kau memang kesayangan semua orang." Oliver menunduk sambil terkekeh pelan. Lalu menatap Aline dengan tatapan yang tak bisa di tebak, "Kau tahu? Ini tahun terakhir ku di sini."

Aline mengulum bibir nya, membiarkan pria ini berbicara sampai selesai. Dan sejujurnya, Aline merasakan feeling nya tidak bagus.

"Aku lulus ujian untuk menjadi auror."

"Seriously?!" kaget Aline kemudian tersenyum senang. "Congratulation!"

Oliver tersenyum melihat kesengan Aline untuk nya, "Yeah, itu hanya berlaku jika aku berhasil ujian tahun ini dan Professor Dumbledore menyatakan aku lulus."

"Akh, c'mon. I know you can do it." balas Aline dengan senyum tulus nya karena turut senang dengan keberhasilan pria ini.

"But, before i go." Oliver menarik nafas, seperti nya di sedang gugup. "I wanna tell you something."

"What is that, senior?"

"I love you."

"Huh?"

Jantung Aline seakan berhenti berdetak untuk beberapa saat sebelum akhirnya ia kembali bekerja namun dengan tempo yang sangat cepat.

"I-i-i know this crazy, A-aline. But," Oliver menundukkan kepala nya, "Aku tak bisa membohongi diri ku sendiri. Aku mencintai mu sejak kau tersenyum pada ku di saat semua orang menjauh hanya karena aku gagal memenangkan pertandingan."

"Sejak saat itu, senyum mu selalu menghantui ku, Aline. Aku selalu membayangkan senyum mu setiap malam dan aku selalu mencari kesempatan untuk bisa kenal lebih dekat dengan mu," pria itu masih tak berani mengangkat kepala nya, "Sejak saat itu juga, aku tak perduli jika semua orang menjauhi ku. Aku hanya tak ingin," ia diam sejenak. "Kau yang menjauh."

TENDERNESS OF LOVEWhere stories live. Discover now