#15

2.5K 374 31
                                    

"Bagaimana bisa kalian melakukan nya di perpustakaan!" kesal Hermione dengan suara tertahan karena mereka sedang berjalan menuju ruang makan.

"Apa maksud mu? Kami tidak melakukan apa-apa!" Protes Aline.

"Yeah, tapi jarak kalian sangat dekat! Dia bisa saja mencium mu dalam jarak seperti itu!" balas Hermione lagi.

"Dia tidak mungkin mencium ku!" Aline menatap Hermione kesal.

"Oh yeah? Dia suami mu, Aline. Kau tidak bisa protes jika dia melakukan nya secara tiba-tiba." selalu logis, itulah Hermione.

Aline terdiam memikirkan perkataan Hermione. Dia benar, pria itu adalah suami nya. Dan bagaimana jika dia melakukan nya secara tiba-tiba?! Memikirkan nya saja Aline rasa ia akan pingsan.

Karena terlalu sibuk memikirkan nya, Aline tanpa sadar menabrak orang sembarangan.

"Apa yang kau lamunkan, Aline?"

Kedua gadis itu tersentak dan ternyata itu adalah ketua tim Quidditch mereka.

"Nothing, Oliver." balas Aline.

"C'mon, kau menabrak semua orang yang melewati mu." pungkas Oliver.

"Hm?! Benarkah?" kaget Aline dan ia menoleh ke belakang menemukan semua orang menatap nya kesal. Aline meringis, "Sorry."

Oliver terkekeh lalu mendekap leher Aline erat, "Apa yang kau fikirkan, hm? Apa kau memikirkan ku?"

Aline terkejut atas tindakan pria ini dan berusaha melepaskan tangan nya dari leher nya. "Bagaimana kau bisa se-percaya diri itu?!"

"Tentu saja. Aku idaman semua para wanita asal kau tahu," kekeh Oliver. "Oliver yang tampan, ketua Quidditch yang sangat mempesona. Kau sering mendengar itu, bukan?"

"Dalam mimpi mu!" Aline masih terus berusaha melepaskan dekapan Oliver tanpa sadar mereka sudah sampai di ruang makan. Dan yang pertama kali ia lihat adalah, pria itu.

Tatapan nya menunjukkan ketidaksenangan atas diri nya. Seakan memberi sebuah ancaman ; Aku sudah memperingatkan mu.

Aline menelan ludah nya kasar lalu dengan sekuat tenaga melepaskan tangan Oliver.

"Awh!" kaget Oliver. "That's hurt, Aline."

Aline tak perduli, tatapan nya masih tertuju pada pria itu. Entah kenapa jantung nya berdegub sangat kencang. Seperti itu akan segera meledak.

Tiba-tiba saja kepala nya di pukul oleh Hermione, "Jangan terlalu menatap nya, bodoh!" bisik Hermione dengan kesal.

Aline tersentak, kemudian tersadar tindakan nya tadi sangat bodoh.

"Are you okay, Aline?" tanya Harry. "Kau terlihat tidak baik."

"No, i'm okey, Harry." balas Aline walau wajah nya masih terlihat pucat. Apapun yang terjadi nanti, itu takkan berakhir baik.

"Kau terlalu mencolok." bisik Hermione lagi.

Aline pun tahu diri nya terlihat begitu. Tapi ia merasa takut. Tatapan pria itu benar-benar menunjukkan amarah nya. Sangat tidak suka atas kedekatan nya dengan pria yang sudah di larang oleh nya.

"What's happen? Kau terlihat frustasi." ujar Ron tiba-tiba.

"Kau benar, aku frustasi." balas Aline cepat sambil mengusap wajah nya.

*.*.*.*.*.*.*

Sudah jam lima sore yang berarti pelajaran di Hogwart sudah selesai. Dan Aline masih berjalan mondar-mandir di depan pintu sekolah memikirkan apa dia pulang ke rumah pria itu atau tidur di asrama nya.

TENDERNESS OF LOVEWhere stories live. Discover now