#5

2.5K 337 86
                                    

"Bisa-bisa nya meminum air buatan muggle dan hilang kesadaran, Severus?!" kesal Minerva pada partner kerja nya di Hogwart itu.

Snape menaikkan satu alis nya, "Apa aku melakukan sesuatu yang fatal?" tanya nya dengan nada suara yang suram.

Minerva diam sebentar menatap Snape intens, "No, Severus, no." Minerva berdiri kemudian berjalan mendekat ke arah Snape yang duduk di sofa ruangan nya, "Tapi kau hampir mengacaukan jiwa Aline."

Snape menatap wanita itu dengan wajah penuh tanda tanya, meminta penjelasan atas kalimat nya barusan. "Aku rasa aku tidak melakukam apapun yang bisa mengacaukan jiwa Aline."

"Menarik nya hingga terduduk di atas mu kemudian mengatakan hal yang tidak-tidak, itu yang kau bilang 'tidak mengacaukan' ?"

Snape mencengkram sofa di bawah tangan nya, "Dia. . .," Snape menyipitkan mata nya, "Duduk di atas ku?"

"Akh, Hagrid benar. Setelah meminum itu kau akan lupa dengan kejadian apapun yang kau lakukan," Minerva menghela nafas sambil memegangi kepala nya yang berdenyut, "Well, aku akan menceritakan apa saja yang kau lewati saat mabuk, Snape. Jadi, dengarkan ini baik-baik."

*.*.*.*.*.*.*.*.*.*

Aline meraih buku yang di berikan Professor Dumbledore pada nya. Buku berwarna merah darah dengan berjudul,

Lily Evans.

"Ku harap, setelah membaca itu. Kau bisa mengerti kenapa aku menjodohkan kalian, Aline."

Tatapan Aline beralih ke arah pria tua itu, "Tapi, bukankah kau harus menunggu ku sampai berusia 20 tahun, Professor?"

Albus menatap Aline dengan tatapan tanda tanya, apalagi saat alisnya menukik satu.

Aline menghela nafas, "Aku bertemu dengan nenek peramal itu saat di Festival."

Mendengar nya Albus mengangguk mengerti, "Well, Aline. Saat langit memilih mu, maka garis takdir kehidupan mu sudah di tentukan sejak lahir. Jadi, cepat atau lambat, kau akan tetap menikah dengan nya."

"But, Professor!" protes Aline. "Setidaknya tunggu aku sampai tamat dari sini."

"Aline," Professor berjalan mendekat, "Severus berniat mengundurkan diri sejak Harry datang ke sini. Namun aku tak bisa melepas nya. Tidak sampai ia benar-benar melupakan wanita yang bernama Lily itu. Dan menikahkan nya dengan mu adalah alasan yang paling kuat untuk menahan nya di sini."

"Dan lagipula, aku mendapat kabar bagus." Albus tersenyum, "Mendengar cerita dari Professor Mcgonnal, ia sedikit cemburuan pada mu karena membiarkan Mister Woods mencicipi makanan mu, bukan? Berarti ia tertarik pada mu. Dan itu bagus."

Aline menarik nafas, membiarkan pria itu senang dengan kejadian yang menimpa nya kemarin. kemudian memainkan jari nya di atas buku yang di berikan kepala sekolah itu pada nya. Ia sedikit ragu mengatakan ini, tapi–

"Professor," Panggil Aline saat pria itu sedang memilih buku untuk ia baca. "Bi-bisakah kau. . ."

"Hm?"

Aline menelan ludah nya kasar, "Melakukan. . . Obliviate. . . Pa-padaku?"

"Why?" heran Albus. "Kau ingin menghapus ingatan mu tentang—Ekhem, duduk di atas Snape?"

Aline memejamkan mata nya, apa Professor Mcgonnal menceritakan semua nya? God, betapa malu diri nya saat ini.

"Prof–professor Snape me-mengatakan jika Professor Lupin menyukai ku." Aline menggaruk tengkuk nya, "Apa kau bisa menghapus itu?"

Albus diam sejenak menatap Aline heran, "Bukankah itu bagus?"

Bagus?! Entah apa yang merasuki mu Professor Snape. Tapi itu bukanlah hal yang sangat bagus.

TENDERNESS OF LOVEKde žijí příběhy. Začni objevovat