#30

2.9K 312 54
                                    

GA TERASA AJA UDAH CHAP 30 HAHA-!

Aline bernafas lega ketika tidak ada yang melihat nya. Hampir sebenarnya. Namun dengan cepat Mister Flitch menutup mata pria dari Ravenclaw itu dan memutar balik tubuh nya.

Mereka masuk ke dalam ruangan pria itu. Severus meletakkan Aline duduk di atas meja nya. Sedangkan Severus sendiri duduk kursi nya sendiri.

Aline menghela nafas kasar, "Professor, kenapa aku harus duduk di meja?" protes nya.

Severus tersenyum, "Agar aku bisa melihat wajah mu dengan bebas."

Aline membuang tatapan nya, "Tak usah bicara seperti itu jika masih menerima ciuman wanita lain."

Severus diam sejenak, "Lalu kau mau bagaimana?"

"Apa?" tantang Aline. "Susul dan nikahi dia. Aku akan sangat bahagia jika itu terjadi."

"Kau ingin aku menikahi nya?"

"Ya, tentu saja."

"Kau tidak ingat bagaimana rasa sakit mu saat melanggar peraturan langit, Aline?" Severus menaikkan satu alis nya. "Begitu saja kau sudah hampir—"

"Maka dari awal kau tidak memakan buah itu dan mencium nya!"

"Seharusnya dari awal kau tidak memakai ramuan itu saat meminta maaf pada ku, Aline."

"Kau yang melakukan itu lebih awal!" ucap Aline sedikit membentak hingga membuat pria itu terdiam.

Severus diam, ia menatap wajah gadis itu, menganggumi betapa cantik istri nya. "Itu sebuah kesalahan."

"Memang dari awal ini adalah salah mu, sir." ujar Aline sambil menatap manik kehitaman pria itu. "Andai dari awal kau berani melawan saat Ayah Harry membully mu. Andai kau tidak punya minat pada sihir gelap. Dan andai kau berani untuk menikahi Lily lebih dulu—"

"Aline—"

"Maka aku tidak akan ada di sini sebagai tumbal percintaan mu!" bentakan Aline memukul mundur pria itu hingga bersandar lemah di kursi nya.

Severus terdiam, memejamkan mata nya lalu tangan nya menggosok kelopak mata nya pelan. Ia sudah menebak gadis ini akan kehilangan kendali amarah nya.

"Kau masih tidak mau membuka hati mu pada ku?" tanya Severus pelan sambil kembali menatap gadis itu.

Apapun yang Aline katakan, Severus harus menahan emosi nya. Ia tidak mau percakapan ini malah berujung masalah yang harus ia bahas lagi di percakapan selanjut nya.

Aline membuang tatapan nya, "Jika masih ada tempat untuk Lily. Aku tidak akan pernah membuka nya."

"Kau menganggap wanita yang sudah mati itu saingan mu?" Severus tersenyum kecil.

"Nyata nya wanita itu membuat kau tidak bisa melupakan nya selama bertahun-tahun 'kan?" balas Aline cepat.

"Itu sebelum aku bertemu dengan mu."

Aline diam sejenak, lalu kembali membuang tatapan nya. "Kau saja masih sering memanggil ku Lily saat awal pernikahan."

Severus tersenyum tertahan, perlahan ia menggengam kedua tangan gadis itu. "Bagaimana perjalanan mu?"

"Apa?"

"Perjalanan mu." Severus mendekatkan wajah nya. "Saat lari dari ku."

"Good, of course." balas Aline cepat. "Aku bertemu dengan William, Vee dan Hans. Mereka sangat baik, beda jauh dengan mu."

"Oh yeah?" kekeh Severus. "Tapi apa mereka bisa menggendong mu sebaik diri ku?"

"SIR!" Kesal Aline, ia masih malu dengan kejadian beberapa menit yang lalu.

TENDERNESS OF LOVEWo Geschichten leben. Entdecke jetzt