PART 19

122 8 1
                                    

Happy Reading❤

-
-
-

"SAKAAAAA!!"

"Buset dah lu cewe apaan udah kaya toak aja"

"BODO AMAT BALIKIN GAK?!"

"Balikin gak ya?"

"Rikoooo......."

Rika merengek sambil menghentak-hentakkan kakinya seperti anak kecil, ia mengadu pada Riko yang tengah bermain bola basket bersama yang lain.

"Saka balikin jedainya njing gua lagi main!" teriak Riko dari jauh.

"Ck. Iyaiyaa cengeng"

Saka melempar asal jedai Rika dengan sengaja. Rika yang tahu itupun segera menendang Saka tanpa ampun dibagian pantat.

"anjir woy pantat guee!" Teriaknya menghindari amukan Rika.

"Bodo, lo bikin gue ngamuk"

Disebrang mereka terlihat Bara yang tertawa kecil melihat tingkah Rika yang selalu bar-bar. Ia jadi penasaran selembut apa Rika jika sudah berubah seperti yang dikatakan Riko tentang Rika dengan sifat aslinya.

"Bar woy bolanya bego"

Matanya yang sedari tadi memperhatikan Rika tiba-tiba mengalihkan ke arah Zidan yang berteriak kesal.

"Lo liatin Rika mulu, fokus dulu napa" ucap Zidan kesal.

Menormalkan wajahnya menjadi datar kembali, ia mengangguk tanpa memperdulikan ucapan Zidan tadi dan melanjutkan permainan.

****

Menolehkan kepalanya dengan was-was, ia segera mempercepat langkahnya dengan hati-hati ke arah kelas IPS 3 yang kosong. Saat ia sudah di depan pintu bibirnya tersenyum miring.

Dengan langkah yang tak bersuara, ia masuk kedalam kelas menuju bangku belakang. Berdiri tegak, ia menatap tas berwarna pink diatas bangku tujuannya dengan remeh. Saat tangannya sudah siap membuka tas tersebut, tiba-tiba rambutnya ditarik kebelakang dengan keras membuat sipelaku meringis.

"Awww"

Jantungnya sudah seperti hampir lepas pada saat itu juga.

Bagas menarik tangan perempuan tersebut dengan kasar, ia segera melepaskan jambakannya.

Berbalik ke arah belakang, si pelaku menatap Bagas dengan kesal. Ia berusaha menarik tangannya dari genggaman Bagas.

"Apa ini?" Tanya Bagas menatap si pelaku datar.

"Bukan urusan lo!"

Bagas memutar bola matanya malas, membuka tautan tangan perempuan tersebut dengan paksa.

Saat terbuka, Bagas menghela nafas panjang, ia sekali lagi menatap si pelaku dengan tajam.

"Balikin!" Ucapnya ingin meraih benda yang direbut Bagas.

Mengangkat benda tersebut dengan tinggi, Bagas tersenyum miring.

"Mending lo tinggal nonton" ucap Bagas.

Si pelaku menatap Bagas tak kalah sinis.

"Terserah gue lah kenapa sih?!"

"Lo gak usah bergerak, biar gue aja" Bagas masih mengangkat benda tersebut.

THE TROUBLEMAKER TWINSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang