PART 44

68 7 6
                                    

Hai di voment ya!
Jangan lupa juga wajib follow akun aku setelah cerita ini pasti bakal ada lagi yang lain lebih seru



Happy Reading❤







Riko menundukan kepalanya. Ia berusaha menahan emosi di dalam diri. setelah mendengar cerita tersembunyi masa lalu dari Rika, kembaran nya sendiri. Riko lumayan syok saat tau yang sebenarnya. Siapa itu Bagas, tentang trauma Rika, dan bagaimana bisa keduanya berakhir.

"Rika.."

Yang di panggil hanya bisa menangis menutup wajah dengan kedua tangan. Rika takut, ia takut siapapun yang tau tentang masa lalunya dulu membuat semakin tertekan. Sekarang yang ia rasakan ternyata perasaan lega, memendam sendiri selama berapa tahun membuat batin Rika tersiksa.

"Rika." panggil Riko lembut.

Meskipun Riko marah sekaligus kecewa dengan penjelasan Rika, ia tetap harus bisa menahan itu semua. Riko harus paham jika diposisi kembarannya saat itu.

"Rika takut bang." cicitnya masih terisak keras.

Riko yang melihat Rika pun tentu tidak tega, ia semakin merasa bersalah jika malah marah dengan adik kembarnya ini. Jadi di peluknya Rika, merengkuh tubuh mungil tersebut yang bergetar.

"Gapapa, jangan takut, Abang gak marah kok." tangan besar Riko menepuk-nepuk punggung Rika.

Serasa 15 menit sudah terlewat, Rika berhenti menangis. Kini ia sudah lumayan tenang.

"Maaf." satu kata yang hanya bisa Rika lontarkan kala melihat wajah sendu Riko. Kecewa?

"Aku maafin." Rika tersenyum.

"Tapi abang tetap kecewa sama kamu." Rika kembali menunduk, memainkan kuku.

Riko mengelus rambut hitam adik kembarnya lagi dengan lembut.

"Kita ini saudara kembar Rika. Masalah kamu masalah abang juga, apapun itu. Abang kecewa karna kamu gak cerita apa-apa ke abang dan itu buat abang merasa gak berguna sebagai saudara kamu, apalagi kembaran kamu."

Rika kini mendongak, ia merasa sangat bersalah. Riko benar, bagaimanapun juga mereka saudara kembar harusnya dia tidak pernah merahasiakan ini.

"Mulai sekarang gak boleh ada rahasia diantara kita. Setuju?" Rika mengangguk cepat.

"Janji?" Riko melebarkan tangannya lagi berniat memeluk sebagai perjanjian mereka, dan tentu dengan senang hati Rika membalas pelukan tersebut.

Di dalam pelukan mereka yang masih terasa nyaman satu sama lain, Rika bersuara.

"Gue belum selesai cerita."

Riko terkekeh, melepas pelukan.

"Gak perlu di ceritain udah, ntar nangis lagi." ucapnya berniat meledek.

Tetapi Rika tetap menggeleng tegas.

"Tapi belum selesai." ucap Rika.

"Yaudah terus gimana?" tanya Riko duduk manis mendengarkan.

Rika tersenyum kecil, ada perasaan rindu di hatinya. "Ya gitu, dia ngilang terakhir habis kita ketemu itu. Terus sekarang... " Rika menatap Riko.

"Dia balik lagi dan minta kembali." ucap Rika pelan, Riko mendengus tak suka.

"Enak aja! Udah ninggalin gak jelas terus mau balik lagi ke lo?" Rika mengangguk.

Riko udah misuh-misuh tak jelas di atas kasur Rika yang besar tersebut membuat Rika tertawa.

THE TROUBLEMAKER TWINSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang