Dia protes, dan berusaha menyangkal segala tuduhan yang Arion layangkan. Tapi Arion benar-benar tak perduli, ia hanya ingin melihat bukti nyata kalau ucapan cewek itu benar.

Semoga saja tidak hamil.

•••

"Ngapain lo dari toilet cewek?" tanya Bara begitu Arion mendudukan diri di salah satu sofa yang kosong.

Mendengar pertanyaan Bara sontak mimik wajah Arion berubah menjadi menegang. "Tahu dari siapa lo?"

"Tadi anak cewek pada gosip," ujar Diego sembari menegak larutan cap kaki tiga sampai habis, katanya sih bibirnya lagi sariawan gara-gara habis kissing sama cewek bar-bar.

"Gak ngapa-ngapain," ucap Arion santai. Berusaha santai lebih tepatnya.

"Anak buahnya si Ringgo di rawat di rumah sakit seminggu," celetuk Ronald.

"Kenapa gak mati aja sih," kesal Bara.

"Setuju! Padahal gue udah siap nguburin," timpal Diego.

"Gue yakin si Ringgo gak akan tinggal diam," ucap Edgar misterius.

Ronald mengangguk setuju. "Belakangan ini gue lihat orang-orang mencurigakan di sekitar sekolah."

"Kita lagi di intai!" seru Ander kehebohan.

Arion mengangguk-anggukan kepalanya. "Ed, lo bisa sebar ke anggota yang lain buat selalu waspada' kan?"

Edgar mengangguk.

"Kalo berani majulah, ngapain main diem-dieman begini. Gak suka gue, kek cewek," dengus Bara sembari melempar rokok yang tinggal setengah ke sembarang arah.

"Heh kutu semut, kesel boleh, nyampah janganlah bego!" sungut Ander.

"Ya udah pungut ama lo sana," titah Bara.

"Enak aja, bukan bagian piket gue!"

"Inget sahabat yang di ridhoi oleh Allah, kebersihan itu adalah sebagian dari iman. Jadi janganlah nyampah di mana-mana, inget aja dosa kita udah banyak, janganlah kalian berusaha nambah-nambah dosa karena hal sepele," celoteh Diego panjang lebar.

"Diem lo! Urus tuh bibir lo yang sariawan cuma gara-gara abis cipokan," sungut Bara.

Diego sontak memegangi bibirnya kemudian kembali meneguk minuman tadi sampai tandas.

"Jangan salah, bro. Cium mencium emang gue jagonya," ucap Diego di akhiri dengan kedipan genitnya sampai membuat beberapa orang disana bergidik ngeri.

"Inget dosa Di, umur gak ada yang tahu" celetuk Ronald dengan mimik santainya.

"Yang penting jangan ampe kebablasan," ujarnya.

"Ampe cewek lo hamil, gue orang pertama yang bakal ngadain tumpengan," ucap Bara.

"Do'ain yang baik-baik elah. Gue mah anak sholeh, hamilnya ntar aja abis nikahan."

"Tapi ngehamilinnya tiap hari, sinting!" dengus Ander sembari menoyor pelan kepala Diego.

Semuanya sontak tertawa.

Kecuali Arion tentunya.

Mengapa akhir-akhir ini teman-temannya sering kali membahas prihal kehamilan sih!

•••

Bokap
Papa tunggu di rumah

Dahi Arion mengerut. Apa-apaan maksud papanya, tumben sekali.

Biasanya mana ada seorang Rasendriya Reinaldo akan berada di rumah pada saat siang bolong seperti ini.

Tapi Arion tidak perduli juga sih, jadi ia masa bodoh dan lanjut membalas pesan papanya itu.

ARION : DANGEROUS HUSBANDWhere stories live. Discover now