Finding Mr Perfect - 12

726 67 2
                                    

“Apa Yud! Astaga! Aku mau tidur! Kamu nggak ngerti apa?!” Alea langsung memaki-maki Yudha. Ya ampun.. Hidupnya memang selalu diribetkan sama yang namanya dua pria gila seperti Rayyan dan Yudha.

Terutama Rayyan.

Apalagi sekarang Alea dalam masa PMS, perutnya sakit dan kepalanya cenut-cenut. Ia membutuhkan tidur sekarang!

Eliza.. Maaf. Aku akan menutup teleponnya setelah memberitahukan sesuatu padamu.”

Alea mendengus. “Sesuatu apa?! Cepetan! Aku mau tidur!”

Santai baby.” Yudha terkekeh. Sedangkan Alea sudah sangat gatal untuk menggeser tombol merah yang ada di layar ponselnya.

“Cepet!” Alea sangat tak sabaran. Kali ini ia memang sedang ingin marah-marah pada siapapun karena ia tak ingin diganggu.

Kamu kenapa sih marah-marah? Oh, bentar aku baru inget setelah cek kalender. Bentar, jangan dimatiin.”

“Ya ampun Yudha! Aku matiin kalau kamu nggak ada perlu! Bhay!” Alea langsung mematikan panggilan ponselnya dan mematikan suara ponselnya. Ia tak akan peduli lagi pada Yudha. Pria itu pasti sudah paham apa yang terjadi pada dirinya mengapa marah-marah tak karuan seperti ini.

“Please deh! Astaga, gue lama-lama pingin ke goa terus tidur sepuasnya tanpa ada gangguan Rayyan ataupun Yudha.” Gerutunya.

Ting! Ting!

Baru saja Alea memejamkan mata ada yang membunyikan bel apartemennya.

“YA TUHAN!” Alea berteriak frustasi sebelum bangkit dari tidurnya untuk membuka pintu. Entah Alea rasanya ingin membakar bel pintu itu. Karena benda menyebalkan itu selalu membuatnya sengsara.

“Nona Alea Elizabeth?” Seorang kurir dengan kresek berlogo supermarket muncul di hadapannya. Alea yang sudah tidak mood hanya mengangguk saat kurir itu menanyainya.

“Dari Pak Yudha Chandrawinata.” Sang kurir langsung mengangsurkan dua buah kresek itu dan langsung pamit setelah Alea menerima kresek itu.

Alea memutar bola mata malas. Yudha lagi, Yudha lagi! Ia menutup pintu dan memastikan jika bel pintu itu tidak akan ada yang memencetnya lagi. Dan mulai detik ini sampai nanti malam ia tak akan membuka pintu!

Alea meletakkan kresek itu di sofa, namun ia sedikit penasaran dan membukanya.

What??

Alea mendelik saat melihat beberapa keperluan datang bulan yang lengkap ada di kresek itu. Ia langsung berlari ke kamarnya dan mendial nomor Yudha. Ia ingin menghentikan semua perhatian Yudha. Memang tidak satu kali dua kali Yudha mengirimkan hal ini padanya. Ia harus menghentikannya cepat, atau lambat.

Baru saja Alea menyentuh ponselnya, benda persegi itu berkedip-kedip menandakan ada beberapa panggilan dan beberapa pesan yang menanti untuk dibaca.

Dari Rayyan dan Yudha.

Alea cap-cip-cup. Kemudian pilihannya jatuh pada pesan yang dikirimkan Yudha. Karena jumlah pesan itu berjumlah sepuluh pesan!!!

Lain dengan Rayyan yang hanya mengirim satu pesan unfaedah. Yang bahkan seolah mengingatkannya soal malam nanti.

From : Yudha Chandrawinata

Eliza.

El, beberapa minggu lagi ulang tahun kakek kamu. Datanglah ke Kanada.

Kakek kamu sudah tua dan ingin menemuimu, karena beliau merasa kalau ini ulang tahun terakhirnya.

Datanglah Eliza.

Finding Mr PerfectWhere stories live. Discover now