M.O.S

560 30 29
                                    


"Jangan biarin diri lo diremehin orang lain." -Dian.

°°°°

Gue? Apriana Dian Agustin, Dian. Gue bagian dari ratusan siswa/I baru di SMP ini, SMP Langit. Hari ini hari pertama masuk ke kelas tetap sekaligus hari terakhir Masa Orientasi Siswa yang berarti hari ini adalah hari senin. Huft…rasanya gue malas untuk ke sekolah, gue tau gue bakal jadi incaran mereka hari ini. Mana suara gue serak gini! Dengan malas gue ambil tas gue dan menyempatkan untuk menoleh jam dinding, hmm 10 menit lagi masuk? Gimana kalau gue datang telat?

°

Gue langsung berlari menuruni tangga dan manggil pak Yatno untuk ngantar gue ke sekolah. Saat gue udah turun, mata gue mencoba menyapu bersih untuk mencari keberadaan Pak Yatno. Tapi kok…tumben dia ga ada?. Akhirnya gue putusin untuk lari keluar rumah, eits…gue ga lupa sarapan kok. Saat gue menuju pintu depan gue langsung mencomot 2 roti yang udah diolesi selai srikaya, hmm ini pasti punya Mama, bodoamat dah.

°

“PAK YATNOOOOOO, BURUAN!." ucap gue pas ngeliat Pak Yatno masih duduk santai di halaman sambil merokok.

Mendengar teriakan gue Pak Yatno langsung membuang rokoknya dan berlari masuk ke dalam mobil, gue juga masuk ke dalam mobil. Huft…bau rokoknya masih nempel anjir!

“Pak lain kali pake narkotika aja dah." ucap gue sambil buang pandangan ke kaca.
“Maaf, Non." jawab Pak Yatno.
“Bercanda Pak, lagian sih kalau belum ngantarin gue ke sekolah jangan merokok dulu, taukan gue asma?." tanya gue berturut-turut.
“Maaf, Non." jawab Pak Yatno lagi.

Gue cuma berdeham sekali, Pak Yatno pun langsung menyalakan mobilnya dan melajukannya dengan kencang.


“Semoga gue telat!." ucap gue dalam hati.

°

~Author POV on.

Seluruh siswa/I baru kini telah berbaris di halaman upacara, beberapa dari mereka pun ditarik oleh anggota OSIS untuk menjadi bagian dari petugas upacara. Sekitar semenit lagi bel berbunyi tiba-tiba saja terdengar keributan besar dari gerbang. Beberapa anggota OSIS senior langsung berlarian menuju gerbang untuk menangani keributan tersebut, termasuk Yoga Ketua OSIS SMP itu.

Yoga langsung mendekati satpam itu dan bertanya apa yang sedang terjadi, alih-alih mendapatkan jawaban dari satpam itu Yoga malah mendapatkan penuturan panjang dari seorang gadis yang rupanya adalah penyebab keributan tersebut, Dian.


“Heh, lo nanya apaan ke tua bangka ini? Gue di kata telat anjir! Padahal belum bel, kan? Gila parah banget nih sekolah, belum telat malah dikata telat gimana kalau telat beneran! Lagian nih ya gue tuh masih siswi baru masa disambut dengan peraturan konyol kek gini? Eh lo, lo yang ketua OSIS itukan? Lo pintar, kan? Pasti lo nger-."
“Biarin dia masuk Pak, kalau nggak yang ada telinga dan otak bapak ga bakal berfungsi karena dengan bualan dia yang bes-."
“Heh gendut! Ngaca dong, mentang lo Ketos! Bualan lo tuh yang besar kek perut lo!." potong Dian cepat.


Ucapan Dian barusan berhasil membuat mulut Pak Satpam, Yoga dan 3 anggota OSIS senior di sana terbuka lebar.


Sialan." umpat Dian pelan.

DianDove le storie prendono vita. Scoprilo ora