Rose yang melihat itupun dengan segera kembali masuk kekamar nya.
Yoonbin juga ikut bangkit berdiri dan pamit pulang. "Om, tante, yoonbin pulang dulu ya"
Keduanya menoleh menatap yoonbin yang tengah berdiri. "Hati hati ya"
Ucap keduanya mengangguk sambil tersenyum
Yoonbin mengangguk dan berjalan keluar rumah tersebut untuk segera pulang.
"Ayo packing" ucap wanita itu menatap suaminya sambil tersenyum menenangkan jika semua akan kembali baik baik saja.
Disisi lain, junkyu bukannya masuk ke kamarnya ia malah masuk ke kamar rose.
Rose sedikit terkejut melihat pintunya yang dibuka sedikit kasar oleh junkyu. Rose sedikit gemetar, apa ia ketahuan mengintip?
Diluar dugaan,junkyu memeluk rose yang berdiri menegang di samping kasurnya. Junkyu menenggelamkan wajahnya di bahu rose
Rose sebenarnya takut pada posisi ini, tapi ia tau kalau junkyu sedang mengalami masalah. Rose tidak membalas pelukan junkyu, akan tetapi tangannya terangkat untuk mengusap pelan punggung junkyu.
Junkyu tidak menangis. Hanya saja waktu ia masuk, rose melihat dengan jelas jika mata itu berwarna kemerahan.
"Mm.. Mau cerita?" tanya rose pelan, mungkin saja junkyu akan menceritakan sedikit masalahnya agar bebannya sedikit berkurang
Junkyu tidak menjawab. Ia masih diam dan semakin membenamkan wajahnya di bahu kecil rose.
Rose juga ngga tau mau ngapain jadi dia cuma nunggu junkyu buat lepasin pelukannya.
Setelah beberapa menit dengan posisi yang sama, junkyu melepaskan pelukannya dan menatap rose sebentar.
Rose yang ditatap kembali menunduk. Seakan itu emang sudah kebiasaanya.
"Mau nemenin gue nggak?" tanya junkyu pada rose dengan suara yang sedikit serak
Rose mengangkat sedikit wajahnya menatap junkyu, "kemana?"
"Lo siap siap aja, pakai celana panjang, baju lengan panjang, sama sepatu. Kalau bisa pakai jaket juga" ucap junkyu menghiraukan pertanyaan rose.
Rose sedikit mengernyit, ia tidak punya apapun disini.
Junkyu ketawa kecil terus ngusap rambut rose, "gue udah bilang pakai yang ada dikamar ini aja. Semuanya ada" ucap junkyu seakan tahu apa yang rose pikirkan, kemudian berjalan meninggalkan rose.
Rose memegangi dadanya, mungkin penyakitnya sudah bertambah satu sekarang. Jantungnya sama sekali tidak aman terkendali
Rose menggeleng pelan kemudian dengan segera mengganti pakaiannya seperti yang junkyu perintahkan.
Junkyu sudah berubah sedikit lebih baik pada dirinya, jadi rose hanya perlu menurutinya dengan tidak membantahnya.
Setelah beberapa menit, junkyu kembali masuk kedalam kamar rose. Dan lagi lagi rose terkejut dengan perlakuan junkyu yang suka tiba-tiba. Setidaknya bisa ketuk pintu dulu kalau mau masuk.
Tapi rose tidak bisa protes banyak, ini rumah junkyu dan itu terserah padanya.
"Lain kali gue bakal ketuk dulu kalau mau masuk. Sori ngagetin" ucap junkyu terkekeh kecil. Rose hanya mengangguk, tidak tau mau merespon apa, toh ini juga rumahnya junkyu. Rose tahu diri
"Udah selesai?" tanya junkyu dan rose mengangguk lagi.
Junkyu menatap rose dari atas sampai bawah, kemudian tersenyum kecut. Entah kenapa matanya malah menghangat ingin mengeluarkan sesuatu.
Ingin rasanya merengkuh tubuh itu kembali kedalam pelukannya tapi ia masih punya malu.
Rose mengerutkan dahinya bingung. Junkyu kenapa? Kenapa kelihatanya kaya mau nangis? Matanya mengkilap
"Ayo" ucap junkyu keluar terlebih dahulu dari kamar rose, junkyu juga mengenakan pakaian yang sama dengannya. Dan lagi, jaket yang ia pakai dan yang junkyu pakai.. Itu tampak mirip. Atau memang dibeli couple?
Junkyu masuk kedalam mobilnya diikuti oleh rose. Entah mau kemana tapi rose merasa kalau perjalanan mereka cukup jauh dan sekarang sudah jam empat sore.
Mobil junkyu berhenti didepan pagar dengan pamplek diatas nya. Rose turun duluan dan melihat sekitar.
Hutan, satu kata yang menggambarkan latar dimana mereka sekarang berada.
Hingga mata rose beralih keatas menatap pamplek yang terpampang jelas diatas sana. Kemudian ia beralih menatap junkyu yang sudah keluar dari mobil yang juga sedang menatapnya.
Rose tersenyum hangat seakan tahu perasaan junkyu saat ini.
Kuburan...
####
Tbc>>>
Sorry slow update, tugas aku banyak
semoga ngefeel yaa..
twelve
Start from the beginning
