"He's Spece friend, he asked my number."aku mengatakan sesungguhnya kepada Nash.

"How can i believe in you? Am i stupid? He 'love' you!" Nash kembali memekik tepat di samping telingaku.

"I-i don't even know him..." Kataku sambil menahan air mata ingin sekali aku melompat dalam pelukannya.

"I'm afraid of losing you, baby." Kata Nash.

Push.

Kalimat itu seketika membuatku terbang, gadis batinku melompat dari tempat persembunyiannya, Nash berbisik di depan wajahku tepat saat dia menyatukan dahiku dan dahinya, dalam sekejap desiran udara mengisi kesesakanku. Oh tuhan, dia manis. Tak berfikir panjang aku langsung memeluknya erat dan loncat ke tubuhnya. Dia meraupku menempatkan kedua kakiku di pinggangnya. Aku meluapkan tangisanku dipelukannya. Akhirnya dia mempercayaiku.

"Me neither, baby" jawabku sambil menangis dalam pelukannya.

"Don't leave me Becca." Nash berkata sambil mencium puncak kepalaku.

"Never baby" jawabku menatap mata birunya dan langsung menyatukan bibir kami.

Ding...

Damn, aku hampir lupa. Suara oven yang berarti Lagsana jamur sudah matang, segera aku turun dari pelukan Nash. Tangan Nash tetap berada di pinggangku.

"I almost forget." seruku sambil tertawa kecil manatap Nash. Nash tertawa kecil dan mengecup puncak kepalaku.

"I love you, i'm sorry if i scared you." Kata Nash.

"Forget that, i love you too." Aku tersenyum dan tenggelam dalam dada Nash.

Aku mengambil lasagna dan menaruhnya di meja makan, Nash mengekoriku dan langsung mengambil tempat untuk sarapan. Tidak ada pembicaraan saat kami sarapan, aku tau benar Nash sangat tidak suka jika ada orang yang berbicara saat makan.

.

Hari ini Nash akan pergi ke Memphis bersama band nya menghadiri charity concert di sana, pagi ini dia akan ke bandara dan berada di Memphis untuk beberapa hari, aku tak bisa ikut karena ada beberapa pekerjaan yang harus aku selesaikan walau sebenarnya aku ingin ikut. Aku menatap Nash sedang berkemas,  sejujurnya aku ingin Nash off lebih lama lagi. Sebentar lagi teman-teman band Nash akan tiba untuk menjemputnya. Oh, aku akan kehilangan partner tidurku. Lagi .

"Baby." seketika suara Nash memecah pikiranku, ternyata dia sudah ada di depanku. Aku hanya tersenyum tulus melihatnya.

"I'll miss you baby." kataku lemah sambil menjinjit untuk memeluknya.

"Me do too, take care baby. Stay away from Justin." Nash membalas pelukanku sambil mencium puncak kepalaku. Aku sedikit terkejut atas perkataannya, dia masih belum sepenuhnya mempercayaiku.

"Can we stop talk ab-"

Belum kalimatku selesai, bibir Nash sudah memenuhi bibirku. Dia melumatnya secara halus, aku biarkan lidahnya bermain main di sana. Aku tak membalasnya, aku diam. Nash tak memperdulikan balasan dariku, dia tetap melanjutkan pekerjaannya sambil meremas sedikit bokongku. Shit

Aku mengerang sedikit mendesah, Nash masih saja bisa membuatku basah sebelum kepergiannya. Dia tersenyum disela sela ciumannya. Tiba tiba suara pintu apartment ku terbuka dan sialnya aku lupa menguncinya.

"Oops.." Suara seseorang yang terdengar terkejut, kami segera menghentikan aktivitas kami dan melihat siapa itu. Ternyata mereka adalah teman band Nash. Cam, Matt, Jack dan Skate.

"Are we interrupt, eh?" kata Matt sedikit tertawa sambil menyindir.

"Oops, wrong time guys." Jack menambahkan.

"Oh shut up guys! You just jealous." Kata Nash.

"No, dick i'm not." Bantah Cam.

"Becca, you better thank us for come now. Not when you both fuck in this couch." Kata Skate percaya diri.

"Skate!" Balasku.

"What?" Kata Skate santai seolah olah kalimatnya tidak membuat pipiku memerah.

"Whatever." Memutar bola mataku sambil melipat kedua tanganku didada lalu berjalan ke dapur, riuhan tawa terdengar amat keras setelah aku berjalan ke dapur.

"I hate you guys!" Teriakku dari dapur.

"We love you too Becca." Ucap mereka hampir bersamaan.

Aku menaruh beberapa kaleng beer dan snack di meja lalu duduk dipangkuan Nash. Setelah cukup beberapa menit mereka berbincang dan tertawa, mereka kini sudah bersiap  untuk pergi ke bandara.

"I bet you will miss us, Becca." Kata Matt.

"No, i'll not." Ucapku sombong.

"See you when i see you Becc." Senyum Cam.

"See you too guys, raise a billions charity pervert guys!" Seruku.

"We will." Sahut mereka sambil mengedipkan salah satu mata ke arahku.

"Allright i'll come back as soon as possible, baby." Nash mengecup bibir dan puncak kepalaku secara bergantian.

"Good luck." Balasku.

Merekapun benar benar pergi.

.

Vote and comment are my fave!😋😘
#KeepStunning

DAMAGEDWhere stories live. Discover now