Day : 6

1K 76 0
                                    

---

(Did you ever think that i'm the only one who truly love you)

---

Hari libur bagi para pekerja kantoran sudah tiba, semua orang yg jarang menghabiskan waktu dengan orang yg disayangi, kini dapat melakukan hal itu hari ini. Untuk Sulhye, sekarang ia sedang merapikan apartemen besar miliknya dan Jimin, tidak lupa ia menyiapkan pakaian untuk ia pakai nanti diacara keluarga Jeon.

"Oppa, Jimin Oppa...bangun," ucapnya mencoba membangunkan Jimin.

"Oppa bangunlah, aku ingin merapikan kamarmu"

"Hrumphhh"

Bruk-

Sulhye menginjak tubuh Jimin dengan kakinya, bahkan ia melompat lompat diatas badan Jimin.

"Akh! Sakit! Sakit! Badanmu besar tau?!," pekiknya dan langsung duduk.

"Kau yg besar seperti gorrila! Kalau tidak mau keluar, yasudah, tidak akan kurapikan kamarmu"

"Ya! Ya! Ini aku sudah bangun!," ucap Jimin yg sudah keluar dari kamarnya.

"Astaga- ini seperti gudang, bukan kamar, dasar Park Jimin"

.

.

.

.

"Oppa aku langsung ke rumah Jungkook saja, kau bisa datang sewaktu acaranya"

Jimin yg sedang mengunyah makanannya itu langsung menatap Sulhye dengan heran, "kau mau apa kesana cepat cepat? Untuk bertemu Jungkook?".

"Pertama ya, kedua, Paman Jeon sudah memintaku untuk datang diawal, dan juga aku ingin memberinya sesuatu dari Appa"

"Ya sudah, kau mau bawa mobil?"

Sulhye menggeleng, "aku lebih senang naik bus atau taksi".

"Naik taksi saja," titah Jimin.

"Itu terserahku Park Jimin"

"Dasar"

Ding-

"Hmm? Siapa yg mengirimiku pesan pagi pagi seperti ini?," herannya.

Saat Sulhye sedang membaca pesan itu, matanya langsung membelalak, "temui aku diJeon's Interprises jam 11 ini, jangan sampai telat jika kau tidak ingin kehilangan Ayahmu satu satunya".

"Siapa dia? Berani beraninya mengancamku dengan menggunakan Appa, aku ikuti saja dulu"

"Terserah," jawabnya.

Tanpa melihat kembali apa pesan dari pengirim misterius itu, Sulhye memilih untuk bersiap siap untuk datang ke rumah Jungkook. Ia memilih gaun simpel berwarna biru langit sebatas lutut, dengan potongan dada berbentuk V dan sepatu heels berwarna ungu pastel dengan tali, kalung peninggalan Ibunya-pun sudah ia lekatkan dilehernya.

50 Days Falling For My Boss, JJKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang