Day : 1 (Revision)

2.3K 110 7
                                    

———

(Relationship started because of love)

———

Park Sulhye Apartment

Pagi yg santai untuk memulai hari diSeoul, dengan awan kelabu yg menutupi langit dan matahari, serta air hujan tipis yg turun secara perlahan dari bawah awan membuat jalanan diSeoul mencadi licin.

Karena cuaca yg dingin, membuat Sulhye tidak berniat untuk bekerja atau melakukan apapun dan hanya berkutat dengan bantal, kasur dan selimutnya, padahal hari baru saja dimulai.

"Sulhye bangunlah, aku ingin berangkat pagi pagi sekali untuk meeting. Kalau kau tidak bangun juga, kau ku tinggal," panggil kakaknya, Jimin.

"Oppa! Kau menggangu saja!"

"Aku ini Oppamu! Sekaligus pengganti Eomma dan Appa disini, jadi bangunlah sebelum aku teriak"

"Eomma sudah tidak ada, kenapa kau masih menyebutnya," ucapnya hampir menangis.

"Astaga anak ini, cepatlah bangun, sebelum kau dihantui Eomma untuk bangun"

"Kau jahat Oppa! Eomma sudah menjadi malaikat! Bukan hantu!," kesalnya sambil membuka dan membanting pintu dengan keras.

Dengan wajah dan rambut yg kusut, membuat Sulhye terkesan seram dimata Jimin. Ia berjalan dengan cepat ke arah Jimin, lalu menarik kedua kerah kemejanya.

"Jika Oppa sembarangan bicara lagi, bibir tebal ini akan semakin tebal jika ku jepit dengan pintu kamarku," sarkasnya.

"Ya...ampun Hye, kau menang, ayo bersiaplah, aku bisa telat"

Sulhye melepas kerah baju Jimin dengan kasar, lalu menampar pelan pipi kakaknya itu. "Adik tidak sopan! Siapa yg mengajarimu menampar Oppa seperti ini huh?!", "Eomma pernah berkata, jika Oppa sudah tidak bisa berhenti bicara omong kosong, tampar saja".

"Kau dan Eomma jahat padaku"

"Terserah," ejeknya.

.

.

.

.

"Oppa, sebelum ke kantorku, kita mampir dulu ke cafe disebrangnya"

"Kau ingin apa memangnya? Tidak cukup sarapan Jjangmyeon dan roti tadi?"

Sulhye mengeluarkan beberapa kupon dan menunjukkannya tepat didepan wajah Jimin, "ASTAGA! AWASKAN TANGANMU PARK SULHYE, KAU MEMBUATKU TIDAK BISA MELIHAT!"

"Hahaha...lihatlah ekspresi panikmu Oppa, hwah...awaskan tanganmu hahaha," ejeknya.

"Anak nakal! Besok kau yg menyetir, biar aku yg menggangu"

"Hahaha boleh saja, oh ini, aku dapat voucher potongan harga dicafe depan kantorku. Aku ingin membeli dua latte dan satu cheesecake"

"Satu lattenya untukku ya?"

Suhlye meraih telinga Jimin kemudian mendekatkan bibirnya, "untukmu beli sendiri, aku ingin memberi ini pada CEO tampanku".

Raut wajah Jimin langsung berubah menjadi kesal mendengar adiknya, "kalau begitu aku akan beli yg banyak untuk kekasihku".

"Bukannya Sora Eonni tidak menyukai kopi?"

"Kau pikir disana mereka hanya menjual kopi?," sarkas Jimin.

"Ah...kau benar"

———

Cafe

50 Days Falling For My Boss, JJKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang