Nanny Eunbi hanya mengangguk dan tersenyum kecil.

Sudah beberapa jam Eunbi berada disana dan merasa bosan. Hari sudah mulai sore, tidak ada salahnya berjalan-jalan sebentar.

Eunbi melajukan electric scooternya dengan kecepatan tinggi di lorong mansion. Sampai nannynya beberapa maid memekik khawatir Eunbi akan terjatuh. Beberapa bodyguard juga terlihat berlari mengejar nona mudanya yang sedang melaju dengan santai diatas scooternya.

 Beberapa bodyguard juga terlihat berlari mengejar nona mudanya yang sedang melaju dengan santai diatas scooternya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

“Jangan mengikutiku!” seru Eunbi dengan kesal sambil tetap melaju.

“Sudah aku bilang! Jangan mengikutiku! Kalian seperti anak bebek mengikuti induknya!” Eunbi kembali berseru jengkel sambil menoleh ke belakang.

Hingga tanpa sadar menabrak tiga buah guci antik mommynya.

PRANG

“NONA!”

“Astaga NONA!” seru nanny Eunbi sambil menghampiri nona mudanya dengan cemas dan terburu-buru.

Eunbi kembali berdiri dan merapikan pakaiannya. Kemudian meringis melihat pecahan guci dihadapannya.

“Anda tidak apa-apa nona?” ujar nanny Eunbi yang berjongkok sambil memperhatikan Eunbi dari atas sampai bawah.

“Aku tidak apa-apa. Tenang saja nanny aku tidak terluka. Oh... gosh...! Apa yang harus aku lakukan!” Eunbi kembali bergidik ngeri membayangkan apa yang akan dilakukan oleh mommynya ketika mengetahui dia lah yang memecahkan koleksi gucinya. Bukan satu... tapi tiga guci.

Tamatlah riwayatku batin Eunbi.

Belum sempat Eunbi memikirkan alasan untuk mommynya tiba-tiba terdengar suara ketukan high heels yang berjalan mendekat dengan terburu.

“Oh... NO!” pekik Eunbi semakin cemas.

“ARILLA EGLESIA CARLOS!” seru Yoora yang datang baru saja datang.

Dibelakangnya Noah ikut bergenjit kaget dengan teriakan majikannya.

“Sudah berapa kali mommy bilang! Jangan berlarian atau mengendarai scootermu di dalam mansion!”

Eunbi hanya menunduk dan minta maaf kepada mommynya. Mau beralasan juga tidak ingin membuat mommynya semakin marah. Jadilah dirinya menerima omelan sang mommy yang tidak ada habisnya.

¤¤¤

“Dimana putriku Noah?” ujar Lean yang baru saja pulang dari kantornya. Seharian tidak bertemu, membuatnya sangat merindukan putri kecil kesayangannya.

“Nona muda sedang dihukum oleh Nyonya untuk membersihkan kaca, Tuan” ujar Noah sambil menahan senyumnya.

Langkah Lean terhenti sebentar kemudian menghela nafasnya.

“Kali ini apalagi yang diperbuat oleh putriku?”

Welcome Back (Posessive Family)Where stories live. Discover now