58-Broken Promises

21K 1.8K 305
                                    

♡♡♡

Baku tembak jelas tidak dapat dihindari lagi. Bahkan anggota RedBlood yang tersisa semakin kesulitan menghadapi anak buah Mr. Jacob yang terus saja berdatangan, keadaan mereka terdesak.

Ditempat lain Alex masih belum bisa meninggalkan tempatnya karena tengah menyelesaikan pertarungan sengitnya. Kedua orang pemimpin itu sepakat bertarung dengan tangan kosong. Harga dirinya sebagai pemimpin RedBlood dipertaruhkan jika Alex memilih untuk meninggalkan pertarungannya secara sepihak.

Lain halnya dengan Nathan yang telah melesat pergi untuk memberikan bantuan keluarga Carlos yang sepertinya sedang terdesak. Setelah memberikan kode singkat kepada kakaknya, Nathan bergegas membereskan semua peralatannya.

Dengan ataupun tanpa menunggu persetujuan Alex, Nathan sudah meninggalkan posisinya karena dia yakin kakaknya tidak akan membutuhkan bantuannya.

Yang ada dipikiran Nathan kali ini adalah Arilla-nya. Nathan memacu motornya dengan kecepatan penuh agar segera sampai diposisi tujuan. Dari kejauhan Nathan mendengar suara tembakan yang saling bersahutan. Hal itulah yang menjadikan alasan untuk memacu motornya secepat mungkin.

Tepat saat tiba di tempat mereka, Nathan dengan gesit menembakkan pelurunya sambil turun dari motor. Wajahnya terlihat semakin dingin dan minim ekspresi. Aura mencekam keluar dari tubuhnya seakan siap menghabisi siapapun yang menghalanginya.

"Dimana Arilla?" ujar Nathan bertanya kepada Alaric sambil tetap siaga menembak musuhnya.

"Mobil" jawab Alaric singkat sambil melempar pistolnya yang sudah kehabisan peluru. Melihat itu Nathan melempar pistolnya yang lain ke arah Alaric dan dengan tangkas ditangkap olehnya.

Mereka jelas kalah dalam jumlah, meski begitu baik Nathan maupun para laki-laki Carlos tetap santai dan tidak gentar. Gerakan mereka begitu luwes mendukung dan melindungi satu sama lain. Tidak dapat dipungkiri masing-masing dari mereka juga memiliki keahlian beladiri dan menembak di atas rata-rata.

♡♡♡

Di dalam mobil Arilla meringkuk dipelukan mommynya. Keduanya berpelukan erat seolah berkata untuk saling melindungi.

"M.. mom... Apa mereka akan baik-baik saja? A.. aku takut..." suara Eunbi terdengar terbata-bata karena rasa gugup dan ketakutan dalam dirinya begitu besar.

"Mereka pasti baik-baik saja sayang" ujar Yoora menenangkan Eunbi meski dirinya sendiri juga tidak yakin dengan perkataannya. Yoora berpikir keras bagaimana membantu mereka karena tidak tega melihat mereka semakin terdesak dan terlihat kelelahan.

Belum lagi ketika melihat lengan Alaric yang terus mengeluarkan darah akibat terserempet peluru. Semua itu dapat dilihat dengan jelas oleh Yoora karena posisi Alaric tidak jauh dari mobil tempatnya bersembunyi.

Yoora menutup mulutnya dan mendekap putrinya dengan erat ketika ada seseorang yang terlempar ke arah mobil disusul oleh bunyi tembakan. Tidak lama mobil mereka terguncang karena ada beberapa orang yang berusaha membuka pintu dan memecahkan kaca mobil.

Eunbi mulai memejamkan mata menangis sesegukan dalam pelukan Yoora begitu pun sebaliknya. Keduanya begitu ketakutan. Tidak lama keadaan sekitar mobil menjadi hening. Terlihat Nathan dan Alaric mengetuk jendela mobil dengan nafas terengah-engah.

"Kalian tidak apa-apa?" tanya Alaric begitu Yoora membuka pintu mobil.

Dengan segera Eunbi menghambur ke pelukan kakaknya dan meremas baju kakaknya dengan erat. Tangan Alaric mengelus punggung adiknya mencoba menenangkan.

Welcome Back (Posessive Family)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang