Seventeen : The8

405 96 3
                                    

Sebelum membaca, budayakan untuk vote terlebih dahulu untuk mengapresiasi penulis, terima kasih.

"Apa yang sedang kau lakukan?"

Pertanyaan itu keluar dari mulut Mingyu saat melihat The8 masih duduk di kursi sambil memainkan laptopnya.

"Aku mencari beberapa referensi untuk fashion ke bandara besok"

"Tapi ini sudah malam, lihatlah jam"

The8 melirik jam tangannya karena ia pikir Mingyu berbohong namun nyatanya tidak. Jam sudah menunjukkan pukul 01.24.

"Lalu?" ujar The8.

"Lalu? Ayo pulang ke dorm. Apa yang kau tunggu di perusahaan sendirian?"

"Kalian duluan lah, aku masih ada urusan sebentar. Nanti setelah manager hyung mengantarkan kalian pulang, suruh dia menjemputku kesini, ok?"

Mingyu hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat The8 yang sangat gila akan fashion itu.

"Ya ya, terserahlah. Aku pulang dulu"

The8 melambaikan tangannya kearah Mingyu sampai lelaki jangkung itu hilang dari pandangannya.

Malam semakin larut dan udara semakin dingin, The8 menghidupkan pemanas ruangan dan juga memutar musik lalu kembali ke tempat duduknya.

Sambil menikmati alunan musik, kaki The8 mengikuti beat yang ada di musik itu.

Tak tok tak tok tak tok

Begitulah kira-kira suara dari sepatu The8 yang asyik menggoyangkan kakinya.

Namun tak lama setelah itu The8 merasa kakinya lebih tepatnya betisnya terlalu dingin untuk ukuran suhu tubuh normal.

"Pemanas ruangan sudah ku hidupkan tetapi kenapa betisku masih dingin?" tanya The8.

The8 tidak terlalu memikirkannya dan terus saja berlanjut menghentakkan kakinya ke lantai mengikuti irama musik.

Tak lama kemudian The8 merasa betisnya dingin lagi, ia awalnya tidak mempermasalahkan hal itu tetapi lama-lama ia pun merasa terganggu.

"Aishhhh, apa-apaan...."

The8 menahan kesal nya dan berusaha menelpon managernya namun saat ia menggenggam hp nya tiba-tiba ada telpon masuk dan itu dari nomor baru.

Tanpa ragu The8 mengangkat telpon itu dan langsung menaruhnya di telinga.

"Ne, yeoboseyo?"

The8 bisa mendengar musik yang terdengar dari seberang telpon sana.

"Yeoboseyo?"

The8 kembali menanyakan untuk memastikan orang yang menelponnya tidak salah nomor.
Namun lagi-lagi The8 hanya bisa mendengar musik yang diputar si penelpon.

Tapi....

...ada yang janggal.

"Kenapa lagu si penelpon sama dengan lagu yang ku putar sekarang?" ujar The8 dalam hati.

The8 menekan tombol merah di telponnya namun tidak bisa. The8  menginjak-injakkan kakinya di lantai berharap paniknya berkurang, namun malah keluar suara lirih dari telpon tadi

"kenapa...kau terus menginjak rambutku....itu menyakitkan...tolong aku....lihatlah ke bawah meja mu sebentar saja...."

The8 mematung dan tak tau apa yang harus dilakukan, ternyata "makhluk" itu yang sedari tadi memegang kakinya mungkin dengan maksud menyuruh The8 untuk berhenti menghentakkan kakinya.

"lihatlah kebawah mejamu...sekali saja..."

End.

Hai guys i'm back!!! It's been a month, i miss you guys soOooo much ㅠㅠ . Tugas kampus bener-bener buat aku capek banget tapi aku seneng banget bisa balik lagi kesini buat nulis cerita lagi. Hope you guys like it and don't forget to like and comment.

See ya guys in the next story (´ε` )

[ KPop ; creepy story ] [oneshoot]Where stories live. Discover now