The Fact

3.7K 279 42
                                    

Menuju Senin, ada Kenneth menyapa melalui sebaris story miliknya. So enjoy reading 💓

"saya sudah katakan berulang kali untuk melakukan peninjauan sebelum benar-benar melaporkan kepada saya mengenai proses pembangunan yang hampir rampung !"

"Bagaimana bisa laporan yang kalian berikan justru berbanding terbalik dengan kenyataan yang saya temukan di lapangan"

"Jika tidak ada perbaikan kurang dari seminggu ini, saya akan membiarkan project ini ditangani oleh tim yang jauh lebih profesional"

Suara Kenneth menggelegar mengisi seantero ruang rapat siang ini. Evaluasi bulanan mengenai beberapa project yang sedang berjalan nyatanya menjadi seperti neraka bagi sebagian orang dalam ruangan tersebut.

Rapat tersebut bahkan berakhir lebih cepat dari waktu yang diperkirakan setelah Kenneth melemparkan kembali beberapa dokumen berisikan laporan yang dianggapnya keliru.

Ruang direksi itu lambat laun menjadi sepi setelah kepergian beberapa anggotanya kecuali tentu saja Nick, Roger, Joddy, dan James yang nampak sudah hafal perkara apa yang membuat Kenneth sangat tidak stabil beberapa waktu belakangan ini.

"Sudah kukatakan ini akan terjadi" Nick berkata dengan santai dan berbisik pada Joddy. Seolah tahu bahwa kejadian barusan sudah ada dalam prediksinya.

James berlalu dan memilih duduk di salah satu sofa yang berada di ujung ruangan. Menikmati secangkir teh dengan damai. Seolah hal itu sudah sangat biasa untuknya.

Roger yang sejak tadi mengintip dari balik layar tabnya akhirnya menyimak dan mengamati wajah saudara iparnya itu dengan tatapan prihatin.

Tak ada suara setelahnya terlebih Kenneth hanya berusaha memejamkan matanya dan bersandar pada kursi kebesarannya.

"Kurasa dia perlu memperdalam bagian kedokteran mengenai jiwa. Melihatnya beberapa waktu ini, aku yakin tak akan ada pegawai yang berani masuk dalam ruangannya" Nick bangun dari duduknya dan menyusul James. Berkomentar dengan keras seolah perkataannya bukanlah sebuah rahasia.

"Kehadiranmu kurasa yang membuat keadaan menjadi lebih buruk" Joddy menimpali dan mengabaikan ajakan Nick untuk beranjak. Berusaha bertahan dalam posisi duduk yang sama di bagian meja melingkar bersama Roger dan Kenneth.

"Tenangkan dirimu Ken, sudah waktunya makan siang dan jalanilah hidupmu dengan benar. Aku sudah meminta Rossie menitipkan beberapa makanan dari resto untuk dibawa Tommy kemari" Roger manarik paksa tangan Kenneth dan membawanya ke tempat dimana James dan Nick sudah duduk.

Makan siang biasanya selalu menjadi moment menarik ketika Kenneth menghabiskannya di kantor bersama James dan yang lain. Sayang kebiasaan itu berubah sejak masalah yang menimpanya beberapa waktu lalu.

Ya.. sudah lebih dari sebulan, Kenneth menjalani hidupnya seperti ini. Dalam ketidakpastian, dalam ketidakteraturan, dan dalam emosi yang sangat jauh dari kata stabil.

Waktunya lebih banyak digunakan di kantor, mengerjakan berbagai pekerjaan hingga larut bahkan terkadang hanya kembali ke mansion untuk beristirahat dan mengganti pakaian.

Semua berubah sejak pertengkarannya beberapa waktu lalu dengan Karen. Ego yang sedang memanas diantara keduanya membuat Kenneth lepas kendali dan tanpa sadar membuat perkataannya begitu menyakitkan. Hingga Karen menamparnya dan berkata dengan penuh air mata.

Kenneth tidak pernah lupa bagaimana hari itu tiba. Hari dimana Karen memutuskan pergi setelah amarah diantara keduanya meledak dengan hebat. Kenneth bahkan masih bisa mengingat bagaimana Karen menatapnya. Perempuan itu menatapnya dengan tatapan penuh kebencian dan pergi dengan air mata.

Second Gift (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang