About Wife

4.1K 262 28
                                    

Ada yang sudah menunggu seminggu ini ? Mudah-mudahan bisa mengobati rindu di malam Minggu. Enjoy reading 😘

Suasana hening menyelimuti kamar hotel yang ditempati oleh Karen dan Kenneth. Tidak ada gambaran aktifitas di dalamnya. Hanya suara hembusan nafas teratur yang terdengar.

Beberapa jam tertidur dengan posisi yang sama membuat Karen membuka matanya perlahan dan menyadarkan kembali fikirannya. Pemandangan Kenneth tertidur di sebelahnya adalah hal pertama yang dijumpainya ketika membuka mata.

Pria itu tertidur dengan memeluknya. Bahkan lengan kekar Kenneth melingkari pinggang kecil Karen dengan sangat egois. Membuat Karen kesusahan bahkan untuk sekedar bergerak ringan.

Karen tersenyum mengingat kejadian semalam. Bagaimana ia yang ketakutan dengan ulah Rossie dan tekanan di malam pertama mereka sebagai suami istri, namun pada akhirnya Karen berniat menjalankan kewajibannya pertama kali kepada Kenneth dengan sukarela.

Wajah Kenneth tampak damai. Tapi Karen berharap pria itu tidak membuka matanya dengan cepat sebelum ia membersihkan dirinya.

Karen menggeser lengan Kenneth perlahan dan berusaha untuk duduk sebelum ia pergi ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.

Karen hampir saja menyangka apa yang dirasakannya tidaklah nyata. Jika saja ia tidak melihat begitu banyak helai pakaiannya dan Kenneth yang tergeletak di lantai. Sisa-sisa pergulatan mereka semalaman.

Mengambil bathrobe dan melilitkannya kembali ke tubuhnya Karen hampir saja beranjak jika pergerakannya tidak terhenti karena Kenneth yang tiba-tiba saja terbangun dan memegang erat pergelangan tangannya. Pria itu masih bertelanjang dada dan kini menyandarkan dirinya di ranjang, menatap Karen.

Karen menghampiri Kenneth dan duduk di tepi ranjang untuk menyapa pria itu.

"Morning" Karen menyapa pelan dan berusaha sebisa mungkin bersikap tenang setelah apa yang terjadi diantara mereka.

"Morning wifey" Kenneth memajukan tubuhnya dan mencium pelan kening Karen. Sontak membuat perempuan itu bertambah canggung dan merona karena malu.

"You look so beautiful" Kenneth memuji Karen tanpa mengalihkan tatapannya. Menikmati pemandangan paginya yang lain dari biasanya.

"Aku belum mandi" Karen mengangkat bahunya dan menyisir rambutnya perlahan. Padahal baginya ini adalah penampilan terburuknya sepanjang masa. Rambut yang berantakan, bibir bengkak, dan beberapa kulitnya yang memerah akibat ulah Kenneth semalam.

"Rambutku seperti singa, kamu pasti baru kali ini melihatnya" Karen berusaha merapikan rambutnya yang berantakan dan mengembang tidak karuan.

Kenneth tersenyum jahil, "aku tidak keberatan harus melihat singa di kamarku setiap harinya. Tapi aku lebih menyukai singa yang bersamaku saat malam hari"

Jawaban Kenneth sontak membuat Karen merasa malu. Bagaimana bisa pria itu mengatakan hal memalukan semacam itu untuk dirinya. Karen bahkan masih berusaha membiasakan dirinya dengan Kenneth dalam satu ruangan.

Sadar melihat raut wajah Karen yang tampak malu, Kenneth mengakhiri candaannya dengan mengambil bathrobe lain dan memakainya dengan cepat.

"Sambil menunggu jantungmu kembali berdetak normal, aku akan lebih dulu memakai kamar mandi" pria itu bangun dan menuju ke kemar mandi setelah menanamkan sebuah kecupan ringan di kepala Karen.

Niat mandi Karen tertunda. Jantungnya malah berdetak tidak karuan setelah menerima perlakuan Kenneth barusan. Ada-ada saja perkataan pria itu yang membuat dirinya perlu menahan malu.

Menunggu Kenneth selesai menggunakan kamar mandi, Karen merapikan kembali tempat tidur mereka dan mengambil sisa-sisa pakaian yang berserakan di lantai.

Second Gift (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang