Chapter 11

5.4K 839 349
                                    

Hari ini habis pulang sekolah Jungwon nemenin Jay latihan. Club dance hari itu libur karena Coach nya lagi sakit dan beberapa anak senior lagi nyari kostum buat perform ulang tahun sekolah.

Jadilah sekarang Jungwon rebahan di sofa basecamp club musik. Jay lagi pemanasan mainin beberapa potong lagu yang gak Jungwon tahu.

"Mau bawain lagu apa sih emangnya?" Jungwon nyeletuk tiba-tiba, pandangannya masih ke layar hp yang nampilin feeds instagram orang-orang.

"Kamu pasti gak tahu." Jay nyaut enteng, masih fokus metik senar gitar akustik kesayangannya.

"Ih. Nyepelein?"

Jay gak jawab, malah nerusin permainan gitarnya. Tapi beberapa detik kemudian telinga Jungwon mendengar petikan lagu yang familiar. Jungwon seperti terbawa arus waktu ke beberapa minggu yang lalu.

"Itu kan..."

Jay dongak ngeliat wajah Jungwon yang sekarang berseri-seri. Pipi itu kini bersemu merah, Jungwon sekuat tenaga nahan senyum tapi dia gak bisa. Lesung pipinya sekarang muncul bersamaan dengan senyumnya yang manis.

Pacarnya itu cuma dengus geli ngeliat reaksi Jungwon yang ngegemesin. Mungkin sekarang Jay bakal nyubit pipi Jungwon kalau dia lagi gak pegang gitar.

"Lagu waktu kita di rooftop?" Jungwon tersenyum lebar "Waktu kita... Jadian?"Mm.. Your Guardian Angel? Kamu mau bawain lagu itu?"Jungwon memberendel Jay dengan beberapa pertanyaan berturut-turut. Jay gak jawab malah terus mainin gitarnya sambil tersenyum jahil.

"Ih kok gak dijawab akunya?" Sekarang Jungwon udah duduk dan musatin perhatiannya ke mas pacar yang lagi jailin dia. "Jay.." Akhirnya Jungwon merengek sambil menekuk bibir kesal.

"Gak lah ngapain?" Jay menarik sebelah sudut bibirnya. Sama sekali gak berniat nengok ke arah Jungwon yang sekarang keliatan kecewa.

"Tuh kan jadi orang kok rese!" Padahal Jungwon bakal seneng banget kalau Jay bawain lagu bersejarah itu. Lagu yang ada di memorinya waktu mereka berdua akhirnya bisa mengungkapkan perasaan satu sama lain. Kesenangan itu cuma sesaat karena ternyata Jay cuma jailin dia.

Jungwon kembali rebahan dan mengumpat pelan, tapi Jay masih bisa dengar. Setelah itu Jungwon gak lagi denger petikan gitar, malah ia bisa liat Jay sekarang lagi berdiri di samping sofa.

"Ngomong apa tadi?" Jungwon ngeliat Jay birdiri menjulang. Jungwon gugup bukan main karena Jay ternyata juga ganteng banget kalau diliat dari bawah gini. Apalagi sekarang cowok itu malah ngukung dia dengan kedua tangan yang bertumpu pada punggung dan lengan sofa. Muka Jungwon kan jadi merah, dan jangan tanyain kondisi jantungnya sskarang gimana. Yang pasti berdetak gak sehat, dugun dugun banget.

"Apa?!" Jungwon berusaha mengontrol suaranya supaya dia gak keliatan gugup.  Jungwon berlagak masih ngambek, jawab sambil nyolot, alisnya menukik, keningnya berkerut, dan bibirnya mengerucut.

Di mata Jay, Jungwon kalau ngambek malah keliatan gemesin. Jay kan jadi pengen jailin terus.

"Ngomong kasar kan kamu?"

"Gak tu! Sok tau!"

"Aku gak budek dek. Ngomong apa kamu tadi?"

"Jay bangs-"

Sebelum Jungwon menyelesaikan ucapannya, Jay udah lebih dulu ngebungkam bibir Jungwon dengan sebuah kecupan. Mata Jungwon terbuka lebar waktu Jay nyatuin bibir mereka, sedangkan tersangkanya malah senyum di tengah ciuman.

Gak berselang lama Jay udah ngejauh dari muka Jungwon, ia bisa liat Jungwon masih syok dan belum bergerak seincipun.

"Ngomong kasar lagi aku cium kamu sampe ngedesah!"

Your Guardian Angel [JayWon]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang