Chapter 24 : END

6.7K 755 264
                                    

Ketika Jay memutuskan untuk mendekat, mata Jungwon membola ketika Yeonjun tiba-tiba saja menyerang Jay dengan kepalan tangannya. Tak hanya jungwon yang terkejut, Sunoo bahkan terpekik saat Jay jatuh tersungkur di atas tanah. Yeonjun terus melayangkan tinjunya di wajah Jay yang terlihat pasrah. Jay pikir Jay pantas mendapatkannya, itu adalah bayarannya ketika ia gagal menjaga Jungwon.

"Gue udah nyerah ya bangsat."

Satu pukulan mendarat di rahang kiri Jay

"Gue udah relain Jungwon buat lo!"

Lalu rahang kanan

"Dan lo malah nyakitin dia!"

Kali ini pelipis kanan Jay.

"Brengsek!"

Sudut bibir Jay robek.

"K-kak, udah." Jungwon mencoba menarik hoodie yang Yeonjun kenakan. Meski ia sedang menahan ketakutan, meski ia sedang menahan bayang-bayang ayah tirinya, Jungwon masih berusaha menghentikan Yeonjun.

Lalu, dengan tarikan kecil itu, kepalan tangan Yeonjun berhenti di udara. Ia melihat wajah pria dibawahnya kini sudah babak belur karena ulahnya. Yeonjun kemudian berdiri dan menghadap Jungwon yang tubuhnya sedang bergetar. Yeonjun tau pria manis itu sedang menahan tangis.

Jungwon melihat Jay yang masih terlentang di tanah dengan wajah lebam dan penuh luka. Sunoo yang awalnya akan memeluk Jungwon, ia urungkan karena melihat Jungwon yang perlahan melaangkah ke arah mantan kekasihnya.

Jungwon berjongkok, air matanya sudah berhasil lolos tanpa suara. Ia melihat Jay yang meringis sakit dan berusaha mengatur nafasnya kembali normal. Jungwon meremat celananya sendiri ketika melihat Jay begini lemahnya.

Tangannya kemudian terulur membantu pria lemah itu untuk duduk dan berdiri. Jungwon menuntun Jay untuk duduk di salah satu bangku yang ada di taman. "Aku ambilin p3k dulu." Namun ketika Jungwon akan melangkah, Jay meraih pergelangan tangannya, mendongak menatap Jungwon yang sudah akan beranjak. Jungwon hanya tersenyum kecil lalu berusaha melepas genggaman yang melingkari tangannya dengan lembut.

Jungwon lalu berlari kecil menuju gedung pusat dan menghilang di balik pintu kaca besar. Sunoo lalu menarik Yeonjun menuju tempat lain agar bisa memberi waktu Jay dan Jungwon. Awalnya Yeonjun menolak dan bersikeras akan tetap di sana.

"Setidaknya lakuin ini buat Jungwon, Kak. Lo gak mau kan Jungwon bingung sama perasaannya sendiri?"

Lalu tinggallah Jay yang sedang berusaha mengusap darah di luka-luka yang ada di wajahnya. "Jangan di pegang dulu, tangan kamu kotor." Sebelum tangan Jay menyentuh lukanya lagi, tangannya sudah lebih dahulu di genggam. Jungwon menggenggam tangan Jay dari belakang, ia datang dengan kotak P3K dan setelah Jay berhenti menyentuh wajahnya, Jungwon mengitari bangku untuk kemudian duduk di samping Jay.

Sementara, pria dengan wajah penuh luka itu malah bingung harus berbuat dan bereaksi seperti apa. Jungwon sekarang ini terlihat berkali lipat lebih manis entah karena apa. Dengan jarak sedekat ini ia bisa melihat kulit pria manis itu yang terlihat sangat lembut, ia juga bisa melihat tahi lalat kecil yang ada di sebelah kanan rahang Jungwon, tempat favotitnya mendaratkan kecupan setelah lesung pipi pria manis itu.

Jantung Jay mulai berdebar tak terkendali ketika Jungwon mengarahkan bahunya untuk menghadap sepenuhnya ke arah Jungwon. "Bodoh. Kenapa gak ngelawan?" Jay mengerjap ketika Jungwon mulai mengobati lukanya dengan gumaman kecil yang tentu saja masih bisa terdengar jelas di telinganya.

"Aku gak mau kamu takut sama aku. Aku gak mau kamu pergi lagi." Tangan Jungwon yang awalnya cekatan membersihkan luka di wajah Jay kini berhenti tiba-tiba. Tangannya mengambang di udara ketika mendengar kalimat yang baru saja Jay ucapkan.

Your Guardian Angel [JayWon]Where stories live. Discover now