0.5 - Penasaran

73 13 3
                                    

POV by Rafiad

Setelah kejadian semalam, kami sudah mulai chatan walau terkadang Syafita masih sering cuek. Hal yang paling menyebalkan saat menjalani PDKT adalah melihatnya online namun chatku tidak dibalas, entah itu berfikir positif maupun negatif adalah dua hal yang tidak bisa kutentukan.

Ke esokan harinya aku akan berniat membuatnya kembali merasakan hal aneh, setahuku Syafita menyukai tanaman kaktus, bukannya aku tidak ingin memberikan sebuah kaktus kepadanya melainkan ada 2 alasan yang membuatku menjadi tidak ingin.

Yang pertama ialah dilihat dari instagramnya, ada beberapa part of instastorynya tentang kaktus dan itu sudah banyak, aku yakin dia sudah mendapatkan kaktus dari orang-orang sepertiku sebelumnya.

Yang kedua, kaktus sudah menjadi tanda kasih sayangku pernah kepada masa laluku.

Mawar? Terlalu banal dalam drama maka hanya ada satu dalam fikiranku saat ini, sesuatu yang menakdirkan segalanya.

Akupun mengabari sepupuku yang berkebun dan meminta bibit tanamannya untuk kuberikan ke Syafita. Sepupuku bernama Vera, dia seorang wanita pekerja keras dan sudah menikah.

Sebelum sampai di rumahnya aku singgah membeli sebuah pot berukuran sedang karena tanaman ini agak besar untuk tumbuh mekar

Sesampai di rumah kak Vera, dia bertanya "untuk apa kau ingin memberikannya?".

"Idih kak Vera kek ga pernah muda ajaa wkwk, masih gebetan sih tapi gapapalah kasih dia bunga. Kalau soal alasan sih, hanya sekedar ingin memberikannya dan bertemu dengannya" Aku.

"Konyol sekali adik sepupuku ini wkwkwk, gini ya..." Kak Vera

Dan sesaat dia mengeluarkan susunan kata yang sangat ajaib.

Jangan jadikan tanaman ini sebagai alasan untuk kalian bisa bertemu, tapi jadikan tanaman ini sebagai alasan untuk dia ingin bertemu.

Woah! Sekali dengar aku langsung mengerti maksud dari perkataan itu, kak Vera ingin aku tidak memberikannya langsung melainkan menitipkannya agar dia ingin bertemu kepada sang pemberinya.

-
-
-

POV by Syafita

Setelah kejadian kemarin, aku dibuat sedikit gila olehnya. Ke kantor aku jadi sering senyum cengar-cengir tidak jelas.

Bukannya sudah makin interest, tapi luka yang kualami belum kuanggap sudah pulih dan aku masih malas untuk memberikan hati juga harapan kepada lelaki lain.

Hari ini kak Rafiad makin sering mengabariku, dia berencana mengajakku ngedate lusa nanti bukan ngedate sih lebih tepatnya di temenin ngurus bingkai foto soalnya ada temannya yang ingin menikah.

Ke esokan harinya dia tidak mengabariku, mungkin dia ingin membuatku penasaran. Hellloowwwww udah tamat gue gini-ginian, dikiranya gue dikit yang ngincer apa? Wkwkwk.

Sepulang kantor aku makan dan melanjutkan aktivitas seperti biasanya

"Assalamualaikum"

Aku mendengar suara tamu dari luar, aku segera ingin menyamparinya tapi ibuku duluan keluar.

"Iyaa walaikumsalam, dari siapa?" Ibuku.

"Iyaa bu, Syafitanya ada?" Orang asing.

Mendengar orang asing itu menyebut namaku aku langsung muncul dan menoleh di pintu.

"Iyaa? Dari siapa ya?" Aku.

"Iyaa kak, ini ada titipan untuk kak Syafita" Orang asing

"Hah?" Aku

Titipannya adalah sebuah pot putih, dan tanaman yang masih sangat muda.

"Tunggu mas jangan pulang dulu, ini dari siapa?" Aku.

"Itu kak ada namanya disana dari siapa" Orang asing.

Setelah memperhatikan pot tersebut wajahku menjadi menjadi memerah, malu, dan sangat sangat sangat sangat bahagia.

For Syafita

By Rafiad

"Jangan lupa menyiramku 2x sehari (pagi dan sore) untuk melihatku dan mengetahui siapa aku :D"

Ihh uwuuuuuuuuu'. Ibuku hanya bisa heran melihatku senyum-senyum masuk kekamar.

Orang asing itu pamit pergi dan segera ku bergegas mengabari dukun yang menyebalkan ini.

Gue
*Foto tanamannya*
Hmmmm

Rafiad
Lah, udah sampai?
Cepat banget yak wkwk

Gue
Iyaa kak
Makasih yaa kak

Rafiad
Iyaa, rawat baik-baik yaa

Gue
Iyaa kak
Semoga betah yaa sama pemilik barunya

Rafiad
Dia bakalan betah kok
Soalnya yang merawatnya cantik

Bener-bener nih dukun tukang gombalnya keterlaluan hahahaha. Aku segera menceritakannya ke Rara dan tau ga respon Rara?
"Beruntung banget ya kakak ada manusia aneh yang ngejar, nikmatin selagi masih bisa, masa-masa seperti ini bakal seru"

Hari ini aku kalah, aku mengakui rasa penasarankulah yang tumbuh kepadamu kak Rafiad namun maaf masih belum bisa menunjukkannya begitu langsung. Sampai ketemu besok, aku menanti hal ajaibmu lagi yang aneh saat kita berjalan berdua.

 Sampai ketemu besok, aku menanti hal ajaibmu lagi yang aneh saat kita berjalan berdua

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Tentang RasaWhere stories live. Discover now