"Ih jiminie kaget!" Ia memukul manja dada sipemuda park yang sayangnya adalah suaminya sendiri yang sedang terkekeh lucu akibat perlakuan yoongi.

"Baiklah.. Sampai jumpa," Jimin mengakhiri telponnya lalu melihat yoongi yang tengah asik membuka bungkus kotak berwarna hitam tersebut.

Skip; Setelah selesai membuka kotak tersebut yoongi berbinar senang, mengabaikan jimin yang tengah fokus pada handphone nya.

"Jiminie.. Ini bagus sekali," Ucapnya girang masih asik memandang handphone tersebut ditangannya, Jimin hanya bergumam. Sambil sesekali mengusap lembut punggung yoongi.

Yoongi perlahan melompat turun dari dekapan jimin bertepatan dengan jimin selesai mengurus tugasnya, Ia mengambil handphone yang retak. Hanya mengambil kartu didalamnya dan Memori.

Memasangnya perlahan sambil terus memancarkan senyumannya, Gusy pinknya bahkan ikut terlihat seolah menambah kemanisan simungil.

Menyalakannya dengan terburu - buru, Lalu melompat senang saat ponsel berwarna Gold tersebut hidup. Jimin hanya mampu tersenyum kecil akibatnya.
























"Kau sudah mencari dimana mereka berada?" Ucapnya sambil membelakangi seseorang suruhannya, Sementara sang suruhan hanya mengangguk iya.

"Bagus.. Kirim lokasi mereka berada padaku, Aku akan datang sendiri. Kalian!? Cukup jaga disini! Mengerti?" Jelas sang penyuruh.

"Laksanakan.. Noona," Jawab sang bawahan sambil membungkuk sopan pada Sang boss.

"Anjing pintar!" Ia menepuk beberapa kali pundak bawahan didepannya, kemudian berlalu pergi dari ruangan redup akan cahaya dan sunyi tersebut.

Park Sooran Mantan kekasih park jimin, Ia melangkah menuju Apartementnya berada. Dengan membawa segudang informasi dari sang bawahan.

Jangan salah jika ia adalah seorang Pembunuh bayaran, Ia menyembunyikan ini semua dari keluarga bahkan media. Hanya ada satu orang yang mengetahuinya, Orang terspesial dalam hidupnya.

Tapi... Sayang sekali orang terspesialnya adalah target selanjutnya, Park jimin namja tampan yang dengan beraninya menolak dirinya.

Kini dalam Pengawasannya.

Memasuki mobil Audy putih sambil membuka Coat hitam yang ia pakai, Cuaca diKota seoul sedikit kurang baik. Karna awan mulai redup akan turunnya hujan.

Membelah jalanan kota seoul dengan kecepatan maksimum, Ia yakin sasarannya tak akan kemana - mana. Melirik sekilas pada ponselnya yang berbunyi menandakan jika pesan masuk.

Ia tersenyum miring.

"Aku datang dear," Matanya seolah siap akan menerkam sang mangsa, Kecepatan mobil kini bertambah, Menghiraukan licinnya jalan.

Sampai diapartement ia langsung pergi ke lantai 5 untuk mengambil Koper dan tasnya yang tertinggal disana, Didalam tasnya terdapat berbagai macam senjata Mematikan seperti pistol bermacam merk dan Pisau bermacan bentuk.

Dimulai dari Runcing, tajam maupun panjang.

Tak ayal ia mendapat uang dimana - mana, Merahnya darah sudah sebagian dari hidupnya.

Tubuh indahnya bahkan menipu banyak kaum hawa, Terutama Namja manis seperti min yoongi. Yang mudah tertipu akan Beredarnya kabar bahwa ia memang pindah ke kampus university seoul.

Ia memang tak pindah dari sana, Tapi sebagian besar Saham kampus adalah milik ayahnya jadi ia bisa datang kapan saja. Ayahnya memilki 20% dari 100% Tempat Orang - orang bersekolah tersebut.

MFLJ (Discontinue).Where stories live. Discover now