42

328 15 4
                                    

Happy reading
Moga suka hoam

•••••••

3 mobil tersebut berhenti di depan keduanya, membuat mereka bingung. Tak lama salah satu orang dari dalam keluar dengan wajah sumringah, Yoonji. Gadis itu langsung saja berlari menerjang Yoongi dengan pelukan hangat.

"Huwa aku merindukan kak yoongi,," Dia berucap sambil mengusel manja pada leher Yoongi yang sekarang terkekeh karna geli, Yoonji datang dengan kakak dan kakak iparnya. Min hoseok dan Kim suho, mereka memang niatnya mau ke sini.

"Jimin?" Panggil seseorang dari samping, membuat yang dipanggil tentu menoleh untuk tahu siapa yang memanggil. Hoseok, pemuda manis yang sekarang tersenyum hangat padanya adalah orang yang memanggil Jimin.

"Eh Hyung, apa kabarmu?" Jimin berucap sambil menurunkan Minji dan menyuruhnya pada Yoongi, pemuda bermarga park itu lantas memeluk hangat sang hyung yang tengah menyodorkan tangan pada dirinya.

"Kabarku baik Jimin, bagaimana denganmu? Oh ya yang tadi anakmu?" Hoseok lepaskan pelukannya sambil menatap Jimin, membuat yang ditanya tersenyum sambil mengangguk iya.

"Minji sayang sini ke Appa," Panggil Jimin kembali membuat Minji dengan mau tak mau menurut, lalu dengan cekatan pemuda berstatus ayah itu menggendong tubuhnya dengan ringan.

"Namanya Minji?" Jimin mengangguk guna menjawab pertanyaannya, Hoseok yang gemas akan mata polos Minji yang kini menatapnya tak mengerti. Dia langsung mengusap pipi gembul nan menciumnya lembut, dan antensi itu membuat Jimin terkekeh kecil.

"Lucu sekali yatuhan, aku ingin anakku lahir seperti Minji. Minji-a salam kenal nee, aku paman hoseok. Senang bertemu denganmu kecil," Hoseok berbicara sambil terkekeh sendiri pada dirinya, lucu pikirnya mengenalkan dirinya pada anak kecil berumur 6 tahun.

"Um salam kenal juga paman," Minji berucap kecil pada hoseok, setelah selesai berucap seperti itu dia menunduk malu. Malu karna bertemu orang baru, apalagi saat ia mengatakan hal tersebut.

"Kyaaa, lucunyaa." Ucap hoseok sambil mengusak lembut surai Minji gemas, bocah berpipi bulat tersebut malah semakin lincah dengan memasukkan wajahnya pada leher sang ayah.

"Jiminie?"

Seseorang lagi - lagi memanggil dirinya, Jimin menoleh ke arah sumber suara yang memanggilnya.

"Eomma? Appa?" Jimin lantas memberikan Minji pada Yoongi yang sekarang hanya mampu mengiyakan, kedua orang tua Jimin lantas berjalan mendekat pada sang anak yang kini menunggu mereka.

Ketiganya berpelukan sambil mengusap surai hitam legam Jimin lembut, melupakan antensi beberapa orang dibelakang Jimin yang hanya mampu menonton.

"Selamat ulang tahun, Jiminie. Eomma menyayangimu."

"Selamat ulang tahun Jimin, kau tau betul. Appa lebih menyayangimu,"

Ucap kedua orang tua dirinya sambil mengecup pipi pemuda yang berusia 22 tersebut, Jimin tumbuh dewasa dengan didikan keduanya. Tak sangka pemuda yang dulunya gendut, pemalas dan pendiam. Menjadi pemuda tampan dan berwibawa.

Apalagi dengan seseorang manis disamping dirinya.

"Aku ingin menangis, tapi tidak. Aku sudah dewasa, gomawo eomma appa." Jimin berucap sambil melepaskan pelukan ketiganya, sisa 1 mobil yang belum ia lihat seseorang keluar dari dalam.

MFLJ (Discontinue).Kde žijí příběhy. Začni objevovat