25💙

290 14 0
                                    

Heppy reading')
























Sebenarnya jimin mempunyai sebuah rahasia besar yang ia sembunyikan dari semua orang termasuk Yoongi, Ia janji ia akan memberitahu rahasia tersebut diwaktu yang tepat.

Jimin memperhatikan yoongi yang tengah menyantap sarapannya dengan nikmat, Sesudah ia terisak! Yoongi mengadu lapar padanya.

Mereka dengan segera ke bawah menemui pihak hotel, sekedar meminta sarapan! Ya jika tak ada terpaksa mereka makan diluar. Jimin tau ini masih pagi.

Jimin juga masih bingung mengapa yoongi terisak saat ia memberikan si manis tersebut handphone, Yoongi bilang bahwa ini adalah impiannya! Memiliki ponsel ini membuatnya terharu.

Yoongi bercerita bahwa ia harus menabung terlebih dahulu jika ingin ponsel mahal tersebut, Tapi jimin bisa dengan langsung membelinya tanpa harus menabung.

Membuat yoongi meringis, perasaan tak pantas menggerogoti hatinya kini! Membuat yoongi ingin sekali menghilang dari bumi.

"Jiminie? Sudah, yoongie sudah kenyang." Sahut yoongi ketika makanan dimangkuknya habis, Jimin juga sudah menghabiskan satu porsi bubur khas paris. Jadi mereka berniat kembali ke atas.

Mereka dapat makanan tersebut dari pihak hotel,

"Sayang.. Sebaiknya kita diam dulu disini ya? Nanti siang kita jalan - jalan, nde?" Ucap jimin saat mereka tengah menaiki lift yang menghantarkan keduanya menuju lantai atas.

(Gk tau ini bner apa salah, Lia lgi pusing).

Yoongi hanya bergumam lembut sambil mengeratkan pegangannya pada jimin, Ia tak tau kenapa hatinya seolah takut untuk kehilangan namja disampingnya.

Jimin hanya sesekali tersenyum melihat bagaimana mungilnya tubuh sang istri jika dibalutan kemeja putih polos dengan celana panjang, Padahal yoongi memakai celana.

"Wae-yo jiminie?" Tanya yoongi saat jimin terus menerus melihat ke arahnya, yang sukses membuat ia malu bukan kepalang. Jimin hanya terkekeh melihat bagaimana cepatnya rona merah menjalar dipipi yoongi.

Ting!

Lift terbuka menampakan suasana koridor hotel begitu sepi, Seperti hanya ada mereka berdua yang menginap. Jimin lantas menarik yoongi keluar dari lift.

Menuju kamar mereka, Jimin berniat akan menelpon salah satu pegawainya. Dia ada keperluan.

Cklek!

Pintu terbuka menampakan suasana tentram didalam kamar hotel, Tanpa aba - aba jimin langsung melepaskan genggamannya dan langsung menuju balkon kamar.

Yoongi tersentak akibatnya, menatap sendu punggung jimin. Jimin segera menekan beberapa angka nomor lalu mulai menempelkan handphone pada telinganya.

Grep!

Yoongi memeluk jimin dari belakang membuat jimin sedikit kaget akibat perlakuan tiba - tiba yoongi tersebut, Bahkan yoongi mengusel manja pada punggung jimin.

"Yeoboseo? Dia belum kemana - manakan? Mwo ya!? Siapa namanya? Ah.. Xi luhan?" Sebenarnya jimin kaget atas nama yang dilontarkan sipenerima telpon disana, luhan si kekasih ooh sehun? Yang benar saja.

"Luhan? Luhan teman jiminie ya?" Tiba - tiba saja sesosok mungil dibelakang dekapannya menyahut akibat mendengar nama yang sangat familiyar ditelinganya, Ia kenal luhan dari teman sekelasnya ooh sehun.

"Iya sayang.."

Yoongi hanya mengangguk mengerti akibat ucapan jimin, Ia perlahan melepaskan pelukannya! Saat akan ke ranjang. Jimin membawa tubuhnya ke pangkuan pemuda park tersebut.

MFLJ (Discontinue).Where stories live. Discover now